Dark/Light Mode

Kemenhub Minta Polri Tertibkan Travel Bodong Akibat Kecelakaan Tol Japek

Jumat, 12 April 2024 23:39 WIB
Menhub, Budi Karya Sumadi
Menhub, Budi Karya Sumadi

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta Kepolisian melakukan razia terhadap menyedia jasa perjalanan atau travel tour nakal. Hal ini penting untuk antisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas maut di Tol KM 58 Jakarta-Cikampek.

“Travel gelap harus dirazia dan ditertibkan untuk mencegah terjadinyta kecelakaan seperti di KM 58," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Tangerang, Banten,  dikutip Jumat (12/4).

Menurut dia, insiden yang terjadi pada Senin (08/04) lalu itu, menjadi bahan evaluasi untuk seluruh dunia moda transportasi di Indonesia.

Baca juga : Polisi Turunkan Tim TAA, Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rosalia Indah

Kendati demikian, pihaknya pula meminta agar semua lembaga terkait, baik dari Pemerintah, Polri dan perusahaan jasa perjalanan untuk mengevaluasi dan meningkatkan mengawasi secara ketat perihal keselamatan penumpang.

"Kemarin ada laka lantas, itu saya sampaikan travel gelap. Ada penumpang 12 orang, dia berjalan empat hari berturut-turut tidak henti," katanya.

Budi mengatakan, bahwa dalam kecelakaan dengan kendaraan minibus Gran Max yang terbakar tersebut, diketahui merupakan jasa travel gelap. Hal itu berdasarkan investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Kecelakaan itu menewaskan 12 orang.

Baca juga : Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Penembakan Di Philadelphia

Kecelakaan itu diduga dipicu oleh kelelahan sopir yang mengendarai mobil selama empat kali perjalanan serta kapasitas kendaraan yang tidak mencukupi jumlah penumpang.

Menhub mengimbau kepada pemudik yang menggunakan travel agar mencari agen yang resmi, bukan yang tidak resmi. Guna menjaga keselamatan lalu lintas selama perjalanan.

"Jadi para pemudik jangan memaksakan untuk melakukan kegiatan pakai travel gelap, kalau kemudian diketahui jangan salahkan untuk dilakukan pemutaran balik oleh petugas. Penumpang juga agar bisa memilih-milih kondisi kendaraan (transportasi)," kata dia.

Baca juga : Menhub Minta Semua Unsur Pastikan Arus Balik Berjalan Lancar

Diketahui, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan, mobil Gran Max penyebab kecelakaan maut di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek merupakan travel tidak resmi.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyampaikan, bahwa salah satu penyebab kecelakaan di KM 58 Tol Japek itu karena sopir Gran Max bekerja melebihi waktu kerja yang telah ditetapkan.

"Jika kita mengemudi dalam keadaan kurang istirahat yang baik, maka pengemudi akan berkurang kemampuannya untuk berkonsentrasi dalam mengemudikan kendaraan. Dalam situasi seperti ini pengemudi akan sangat mudah mengalami micro sleep," kata dia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.