Dark/Light Mode

KKP Dorong Sinergi Antar Stakeholder Optimalisasi Hilirisasi Ikan Kaleng

Minggu, 19 Mei 2024 20:47 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap peluang hilirisasi ikan kaleng di Indonesia.

Apalagi, top importir global produk tersebut meliputi Uni Eropa dengan market share 39,3 persen dan Amerika Serikat dengan 14,7 persen.

Disusul Timur Tengah 7,5 persen, Jepang 5,3 persen, dan ASEAN 3,5 persen.

Merujuk data trademap, saat ini Indonesia menduduki posisi ke-8 top eksportir ikan kaleng dunia dengan market share 3,5 persen.

"Peluangnya masih sangat terbuka dan selama ini tujuan ekspor ikan kaleng kita masih didominasi ke Arab Saudi, Jepang, Thailand, Amerika Serikat dan Australia," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo dalam keterangan resminya, Minggu (19/5/2024).

Sebagai salah satu bentuk hilirisasi perikanan, Budi menilai, pengalengan ikan juga berdampak pada ketersediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Baca juga : Kemendagri Dukung PSN Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional

Merujuk data Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP), sekitar 20 ribu orang bekerja di 40 Unit Pengolah Ikan (UPI) pengalengan skala menengah besar.

"Ini baru bicara industri pengolahannya, belum multiplier effectnya dari bahan baku seperti penyediaan kaleng, ikannya, dan lain sebagainya," tuturnya.

Untuk itu, Budi menilai, pentingnya sinergi para pemangku kepentingan seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Perindustrian, Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM), Pemerintah daerah dan asosiasi guna meningkatkan daya saing produk ikan kaleng, khususnya yang berbahan baku ikan tuna/cakalang, sarden, lemuru, dan mackarel.

Terlebih Pemerintah juga memiliki skema fasilitasi insentif bagi perusahaan yang memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) tinggi.

"Upaya yang sinergi sangat penting agar produksi bisa efisien, sistem jaminan mutu, memperbesar komponen dalam negeri (TKDN), dan memperluas akses pasar," jelasnya.

Selain itu, Budi menyebut sejumlah cara agar produk ikan kaleng Indonesia bisa mengakes pangsa pasar Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Baca juga : Normalisasi Ciliwung Kok Masih Mangkrak

Salah satunya, dengan memfasilitasi pengajuan registrasi EU approval number bagi UPI tersertifikasi HACCP grade A.

Menurutnya, perluasan akses pasar juga akan dilakukan dengan menghilangkan hambatan tarif ke Uni Eropa dan Amerika Serikat.

"Diperlukan negosiasi perdagangan dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk pembebasan tarif bea masuk, sementara pembebasan tarif bea masuk ikan tuna/cakalang kaleng ke Jepang dalam waktu dekat akan diratifikasi," ujarnya.

Senada, Direktur Pengolahan dan Bina Mutu Ditjen PDSPKP Widya Rusyanto menyebut sinergi menjadi kata kunci dalam memajukan UPI pengalengan mengingat Nomor Induk Berusaha (NIB) produk ikan kaleng tergolong berisiko tinggi.

Berdasarkan focus group discussion (FGD) terkait ikan kaleng yang digelar di Banyuwangi, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, para pelaku usaha ikan kaleng mengaku bahan pendukung seperti kaleng produksi dalam negeri yang masih terbatas.

"Tentu ini harus diimbangi mengingat bahan baku ikan lokal mudah diperoleh dengan harga yang cukup kompetitif," kata Widya.

Baca juga : Kementerian ATR Dorong Optimalisasi Komunikasi Publik Di Medsos & Online

Widya menegaskan, produk ikan kaleng merupakan salah satu produk siap saji (ready to serve) yang praktis, awet, dan bergizi.

"Ikan kaleng aman dikonsumsi, terutama yang sudah tersertifikasi," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan pentingnya sinergisitas dan kolaborasi seluruh stakeholders untuk memperkuat akses pasar dan manfaatnya.

Baik bagi masyarakat Indonesia khususnya, maupun masyarakat global pada umumnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.