Dark/Light Mode

Kecelakaan Kerja Meningkat

Kemnaker: Bisa Dicegah, Manfaatkan Teknologi...

Minggu, 2 Juni 2024 07:35 WIB
Direktur Bina Kelembagaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) Hery Sutanto. (Foto: Dok. Kemnaker)
Direktur Bina Kelembagaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) Hery Sutanto. (Foto: Dok. Kemnaker)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tren kecelakaan dan penyakit akibat kerja beberapa tahun belakangan terus meningkat. Pemanfaatan teknologi bisa mencegahnya.

Direktur Bina Kelembagaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) Hery Sutanto mengungkapkan, kenaikan jumlah angka kecelakaan dan penyakit Akibat kerja itu dilihat dari data BPJS Ketenagakerjaan dari 2021 hingga 2023.

Pada 2021 terdapat lebih dari 224 ribu kasus, 2022 terdapat lebih dari 298 ribu kasus, dan terus meningkat pada tahun 2023 mencapai lebih dari 370 kasus. Menurutnya, diperlukan inovasi untuk menekan angka tersebut. K3 harus berkolaborasi dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang mampu menu­runkan potensi kecelakaan di tempat kerja.

Baca juga : Banteng Mengklaim Tidak Mainkan Politik Belah Bambu

“Semua pihak harus terus berinovasi sebagai upaya untuk terhindar dari kecelakaan dan penyakit di tempat kerja,” ujar Hery Sutanto dalam sambutan­nya dalam acara Indonesian Conference & Competition Oc­cupational Safety & Health (ICC-OSH), di Semarang, Jawa Tengah, dikutip Sabtu (1/6/2024).

Ketua Panitia ICC-OSH 2024, T. Saut P. Siahaan menyebut­kan, penting bagi perusahaan-perusahaan penyelenggara K3 berbagi pengalaman. Hal itu demi memastikan keberlang­sungan proses kerja yang aman dan sehat.

Dalam acara yang didukung Kemenaker dan diikuti berbagai perusahaan lintas sektor di Indonesia, baik BUMN maupun pihak swasta, sekitar 320 peserta yang hadir, berkesempatan men­demonstrasikan inovasi dalam penerapan sistem manajemen K3.

Baca juga : Pemerintah: Tapera Bukan Untuk IKN Dan Makan Gratis

PT Kideco Jaya Agung (Kideco) di ajang tersebut berhasil memperoleh predikat Bintang 4 (skala 1-5), dengan judul makalah “Penerapan Teknologi Internet of Things (IoT) Dengan Sensor Pada Operasional Penambangan Untuk Menurunkan Incident Rate di PT Kideco Jaya Agung.”

IoT atau Internet of Things merupakan konsep ketika ber­bagai perangkat seperti sensor, perangkat elektronik, dan objek lainnya terhubung dan berkomu­nikasi melalui jaringan internet.

Kepala Teknik Tambang Kide­co, Ihksan Alman Latif mengungkapkan, Kideco berkomit­men mencapai zero accident. Hal itu salah satunya dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, termasuk IoT.

Baca juga : Dimyati Sudah Kantongi Tiket Bacagub Di Banten

Ikhsan mengatakan, Kideco memiliki Aplikasi Manajemen K3 yang diberi nama “Nem­bayu” atau dalam bahasa Paser adalah Pembaruan. Di Aplikasi Nembayu tersebut, terdapat 14 fitur manajemen keselamatan.

Aplikasi ini mampu memang­kas waktu perizinan, menghilangkan penggunaan kertas, monitoring dan evaluasi hasil inspeksi secara real time. “Kideco terus berkomitmen melakukan inovasi dan perkembangan teknologi termasuk dalam Sistem Manaje­men K3 demi tercapainya zero accident di area kerja kami,” tandas Ihksan.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu, 2 Juni 2024 dengan judul Kecelakaan Kerja Meningkat, Kemnaker: Bisa Dicegah, Manfaatkan Teknologi...

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.