Dark/Light Mode

Digenjot Habis Jokowi

Menteri Tito: Kita All Out Dukung Menkes

Selasa, 19 November 2019 20:15 WIB
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berbicara di acara Penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota tahun 2019 di Sasana Bhakti Praja, Gedung C Kemendagri, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Humas Kemendagri
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berbicara di acara Penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota tahun 2019 di Sasana Bhakti Praja, Gedung C Kemendagri, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Humas Kemendagri

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta seluruh pihak serius memperhatikan masalah kesehatan. Soalnya, ukuran keberhasilan sebuah pembangunan bisa dilihat dari kesehatan masyarakatnya. 

Hal ini diungkap Menteri Tito dalam acara Penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota tahun 2019 di Sasana Bhakti Praja, Gedung C Kemendagri, Jakarta, Selasa (19/11).
“Khusus soal ini Bapak Presiden menggenjot habis-habisan pas kita (para menteri) kumpul dalam Rakornas (13/11). Beliau menekankan betul soal kesehatan. Ini harus didukung bersama oleh Pemerintah Pusat. Kemendagri juga akan all out dukung Pak Menkes. Pemerintah daerah juga harus dukung, kita harus satu visi,” kata Mendagri.

Menurutnya, terdapat empat aspek untuk menunjang sebuah kabupaten/kota yang dapat memenuhi kategori sehat, diantaranya street security, infrastructure security, digital security, dan health security. Keempat variabel itu juga perlu didukung dengan kemauan dan kemampuan kepala daerah dalam memimpin wilayahnya.

Baca juga : Bikin Satu Permen, Cabut 40 Permen

“Street security yaitu keamanan jalannya, apakah banyak copet atau begal. Infrastructure security berkaitan dengan infrastrukturnya apakah memadai atau tidak, misalnya ketersediaan listrik, air yang memadai, dan lainnya. Digital security berkenaan dengan adakah sistem digital yang mengamati. Kemudian health security ini banyak sekali variabelnya dari mulai kebersihan, apakah terbebas dari sampah, gedung-gedungnya seperti apa kebersihan toiletnya, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Ditekankan Mendagri, pencegahan atau upaya preventif sangat diperlukan dan lebih baik dari penindakan. Untuk itu, berkaitan dengan health security, kepala daerah diminta untuk melakukan kegiatan dan pengecekan kebersihan dan kesehatan sebagai upaya preventif.

“Berikutnya preventif menjadi salah satu variable health security, ketersediaan dokter, RS, Puskesmas, kemudian ada ukuran-ukuran preventif yang lain dari mulai sistem kebersihan kota, keamanan, ada taman, tempat berolahraga, sehingga masyarakat bisa berolahraga, lari, jalan kaki, dan ini mengurangi ongkos kesehatan,  intinya mencegah lebih baik dari mengobati,” terangnya.

Baca juga : Mahendra Jadi Wamenlu, Jokowi Lantik Wakil Menteri Di Istana Siang Ini

Tak hanya itu, kepala daerah juga diminta memiliki leadership, kemauan dan kemampuan yang mumpuni untuk mengelola kabupaten/kotanya menjadi lebih sehat dan ramah untuk warga masyarakatnya.

“Banyak aspek pencegahan yang menjadi variabel untuk mengatakan ini adalah kota yang sehat. Namun ini semua membutuhkan leadership kepala daerah. Apakah memiliki kompetensi, dalam berinovasi dan berimprovisasi, dan memiliki kemampuan, dan kemauan. Banyak yang memiliki kemampuan tapi tak memiliki kemauan. Ada juga yang punya kemauan tapi gak ngerti caranya, lebih parah lagi yang gak punya kompetensi dan gak punya kemauan, dan ini tidak banyak memberikan manfaat bagi masyarakat,” jelasnya. [KRS]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.