Dark/Light Mode

Biar Lebih Berkualitas

Kepala Desa Akan Dikirim Ke Thailand, China, Malaysia

Sabtu, 26 Januari 2019 12:45 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menerima kunjungan Duta Besar Thailand untuk Indonesia, H.E Mr. Songphol Sukchan di Kantor Kemendes PDTT pada Kamis (24/1). (Foto : Kemendes PDTT).
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menerima kunjungan Duta Besar Thailand untuk Indonesia, H.E Mr. Songphol Sukchan di Kantor Kemendes PDTT pada Kamis (24/1). (Foto : Kemendes PDTT).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah kepala desa akan dikirim ke Thailand. Di sana mereka akan belajar dan dilatih untuk meningkatkan kualitas SDM para perangkat desa.

Kemarin, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menerima kunjungan Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Songphol Sukchan di Kantor Kemendes PDTT.

Kepada Rakyat Merdeka, Eko menjelaskan, agenda utama pertemuan tersebut yaitu rencana study banding perangkat desa ke Thailand. “Kita membahas kerja sama tukar menukar kunjungan belajar kepala desa dan pendamping desa masing-masing negara,” kata Eko.

Eko menjelaskan, alasannya memilih Thailand. Menurutnya, Negeri Gajah Putih itu memiliki prestasi dalam memajukan desa terutama di bidang pariwisata, peternakan dan pariwisata.

Baca juga : Syafruddin Dorong Kepala Daerah Perluas Layanan Ke Pelosok

Karena itu, nantinya perangkat desa yang dikirimkan merupakan desa atau daerah yang memiliki potensi di tiga bidang tersebut.

Eko juga menjelaskan, Songphol Sukchan sangat tertarik dengan program dana desa yang digagas Kemendes PDTT. Karena itu, ia juga akan mengirimkan para kepala desa untuk melihat dan belajar kemajuan desa dari program dana desa. “Mereka juga bisa melihat dan mempelajari model dana desa, inovasi desa di Indonesia,” ujar Eko.

Selain negeri gajah, kepala desa juga akan digembleng ke Korea, China, Malaysia dan Vietnam. Menteri Desa mengaku, pihaknya sudah membahas program pertukaran perangkat desa dengan empat negara tersebut.

“Kami juga sudah berdiskusi membuka peluang kolaborasi dalam rencana studi banding terkait pembangunan desa dengan sejumlah duta besar negara sahabat lain diantaranya yakni Korea, China, Malaysia dan Vietnam,” jelasnya.

Baca juga : Jokowi Minta Dana Desa Jangan Diputar Ke Jakarta

Eko menyampaikan, Indonesia telah memiliki program pembangunan desa yang hampir sama dengan program One Tambon, One Product (OTOP) milik Thailand yakni program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).

Karena itu, dengan adanya studi banding akan menambah referensi bagi kepala desa dalam melakukan pembangunan. “Kami ingin belajar dari Thailand utamanya program pertanian untuk mendukung Prukades,” ungkapnya.

Lebih lanjut Eko menyampaikan rencana studi banding tersebut adalah upaya dalam menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi untuk meningkatkan kapasitas kepala desa dengan mempelajari pembangunan desa  di negara lain. “Presiden ingin kepala desa agar dapat belajar, melihat pembangunan desa di negara lain, melihat Thailand,” ujarnya.

Eko mengungkapkan, dalam mempercepat pembangunan desa, pemerintah Indonesia, telah menyalurkan dana langsung ke desa yakni sebesar Rp 20,67 triliun pada 2015, Rp 46,98 triliun pada 2016, Rp 60 triliun pada 2017 dan Rp 60 triliun pada 2018.

Baca juga : Bukan Karena China, Tapi Urusan Dompet

Menurutnya, disalurkannya dana desa tersebut, memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap penurunan angka kemiskinan di desa. Tak hanya itu, dana desa juga telah memberikan kontribusi terhadap penurunan angka stunting dan peningkatan pendapatan masyarakat desa.

Sementara, Songphol menawarkan Kemendes untuk bekerja sama dengan Thailand International Cooperation Agency (TICA). Menurutnya, TICA memiliki memiliki sejumlah program peningkatan kapasitas yakni dengan short course, beasiswa pasca sarjana dan study visit.

“Program study visit ini bisa digunakan bagi kepala desa yang ingin belajar dan melihat pembangunan desa di Thailand secara langsung,” ujar Songphol.

Terkait rencana studi banding Kepala Desa ke Thailand tersebut, keduanya bersepakat untuk menindaklanjutinya dengan membicarakannya dengan lebih detil hingga teknis antar dua instansi, yakni Kemendes PDTT dan Kedutaan Besar Thailand untuk Indonesia. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.