Dark/Light Mode

Sinergi BUMN Gratiskan Pasang Listrik Untuk 11.000 RT Tak Mampu Di Bekasi

Jumat, 25 Januari 2019 19:17 WIB
Presiden Jokowi sedang menyalakan listrik di rumah warga di Kelurahan Marga Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/1). (Foto: Humas Kementerian BUMN)
Presiden Jokowi sedang menyalakan listrik di rumah warga di Kelurahan Marga Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/1). (Foto: Humas Kementerian BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali bersinergi menyambungkan listrik gratis ke 11.000 rumah tangga tidak mampu di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. Secara simbolis, bantuan kelistrikan di kedua wilayah ini diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan didampingi  Menteri BUMN, Rini M Soemarno di Kelurahan Marga Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat (25/1).

Presiden Jokowi menekankan pentingnya listrik sebagai kebutuhan dasar masyarakat, sehingga pemerintah terus berupaya agar rumah tangga tidak mampu dapat menikmati listrik. "Saat ini, konsentrasi memang di Jawa Barat. Karena masih banyak masyarakat di sini yang belum menikmati listrik, " kata Jokowi.

Menteri Rini mengungkapkan, bantuan kelistrikan bagi masyarakat di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi merupakan wujud nyata dari kepedulian BUMN, sebagai agen pembangunan yang tak hanya menciptakan keuntungan, tetapi juga terlibat dalam program-program yang secara nyata mendorong perbaikan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Untuk tahap pertama, 6 BUMN karya bersinergi dengan PT PLN (Persero) memberikan bantuan penyambungan listrik gratis bagi 317 rumah tangga di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Keenam BUMN itu adalah PT Waskita Karya , PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya, dan Perumnas. Sisanya, sebanyak 10.683 rumah tangga akan diselesaikan secara bertahap, hingga rampung pada Maret 2019.

Baca juga : Sinergi 34 BUMN Terangi 100 Ribuan Rumah Di Jabar

“Terima kasih kepada BUMN yang sudah bersinergi memberikan bantuan listrik kepada masyarakat di sini. Saya terus mendorong dan memastikan, masyarakat yang tadinya hanya bisa menikmati listrik secara lavering (mengambil listrik dari tetangga, red), kini sudah bisa menikmati listrik dari PLN," tutur Rini.

PLN mencatat, terdapat 10.472 rumah tangga tidak mampu di Kabupaten Bekasi dan 796 rumah tangga di Kota Bekasi yang masih mendapatkan listrik secara lavering. 

Selain mendapat kemudahan dalam pemasangan, masyarakat juga lebih ringan dalam membayar iuran listrik setiap bulan. Sebab, rata-rata biaya/iuran listrik dengan menyambung langsung ke PLN, relatif lebih murah dibandingkan dengan menyambung listrik dari tetangga.

"Melalui listrik PLN, mereka dapat melakukan banyak penghematan untuk pengeluaran per bulan. Kami harap, bantuan sambung listrik gratis ini juga bisa memberikan dampak positif bagi ekonomi warga," ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

Baca juga : Jokowi : Kami Bicara Soal Moderasi Islam

Sofyan menambahkan, program sinergi BUMN ini membantu warga tidak mampu sesuai data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk membayar biaya pasang baru listriknya. "Sekarang, mereka bayar listrik PLN sekitar Rp 30 ribu per bulan. Itu bisa untuk lampu, televisi, penanak nasi, serta alat elektronik lainya,” tegas Sofyan.

Penyambungan listrik di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi merupakan bagian dari program penyambungan listrik di Provinsi Jawa Barat, melalui skema sinergi BUMN. Sebelumnya, sinergi bersama BUMN untuk penyambungan listrik gratis telah dilakukan di Kota Bogor, Kabupaten Bogor,  Bandung, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cianjur, dan Sukabumi dengan total 100.970 rumah tangga tidak mampu telah menikmati listrik.

Dorong Nasabah MEKAAR Naik Kelas

Di tempat yang sama, Presiden dan Menteri Rini  juga bertemu nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Program ini merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat kecil, dalam rangka meningkatkan kualitas hidup.

Baca juga : Menteri Sofyan Bagikan Ribuan Sertipikat Tanah

Presiden juga mendorong nasabah Mekaar yang telah menerima modal usaha, untuk menyisihkan keuntungan mereka dengan cara menabung. Dengan demikian, kelompok ibu-ibu prasejahtera yang tadinya belum masuk financial inclusive tersebut, sudah menjadi bagian dari perbankan, seperti yang diharapkan pemerintah. 

"Saya senang jika Ibu-ibu bisa menabung dari pendapatan usahanya.Kalau sudah ada pembukuan, bisa dapat KUR. Harus disiplin. Jika usaha bagus pembukuan bagus, maka bisa dapat KUR dari Bank. Jangan lupa harus  jujur, disiplin dan kerja keras," kata Jokowi.

Menteri BUMN Rini M Soemarno (ketiga kanan), bersama nasabah Mekaar di Kelurahan Marga Jaya, Bekasi Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/1). (Foto: Humas Kementerian BUMN)

Sementara itu, Menteri Rini juga mendorong dan memastikan nasabah untuk bisa naik kelas. Nasabah yang telah mendapatkan pembinaan dari PT Pemodalan Nasional Madani (PNM) (Persero) dan telah mempunyai kapasitas yang layak untuk dibiayai, akan mendapatkan fasilitas KUR Mikro melalui sinergi dengan Himbara.

Menurut catatan PNM, jumlah nasabah Mekaar di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi saat ini mencapai 1,02 juta nasabah. Sementara jumlah pendamping (account officer) tercatat 415 orang. Secara nasional, jumlah penerima nasabah saat ini berjumlah 4,14 juta nasabah, yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah pendamping  23.203 orang. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.