Dark/Light Mode

Kemendes Genjot Kualitas SDM Masyarakat Desa

Selasa, 18 Februari 2020 17:18 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar memberikan arahan dalam Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2020, di The Holy Grand Marina, Semarang, Selasa (18/2). (Foto: Dok. Kemendes)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar memberikan arahan dalam Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2020, di The Holy Grand Marina, Semarang, Selasa (18/2). (Foto: Dok. Kemendes)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, desa adalah Indonesia dan Indonesia adalah desa. SDM unggul Indonesia ke depannya, kuncinya ada di desa.        

Hal ini disampaikan Gus Menteri, sapaan akrab Halim, dalam arahannya di Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2020, di The Holy Grand Marina, Kota Semarang, Selasa (18/2). "Desa itu posisi strategis tapi kadang kurang mendapat perhatian jadi acara ini jadi penting sebagai perhatian kepada desa," kata Gus Menteri.    

Untuk itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berinisiatif untuk menaikkan kapasitas para Kepala Desa (Kades), utamanya yang berprestasi. Gus Menteri mengatakan, pihaknya mengusulkan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) agar Kades diberikan ruang untuk bisa mendaftar di Perguruan Tinggi sesuai dengan kearifan desanya.    

Baca juga : Kemenperin Fasilitas 8 IKM Ikut Pameran Di Jerman

Kades ini, kata Gus Menteri, kuliahnya langsung terhadapan dengan masyarakat dengan segala problematikanya. "Hingga nanti diharapkan akhir periode enam tahun bisa meraih gelar sarjana. Dan periode selanjutnya semakin bisa bangun desa dan mensejahterakan warganya," kata Gus Menteri.      

Usulan gelar ini buat Kades berprestasi sebagai apresiasi terhadap pengabdiannya di desa. Program ini memang masih dibicarakan di tingkatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan soal formulasi yang pas untuk usulan Kemendes PDTT ini.

Namun, kata Gus Menteri, yang langsung direspons Mendikbud adalah usulan agar mahasiswa diterjunkan langsung ke desa-desa dengan durasi minimal enam bulan yang menjadi bagian dari perkuliahan. Usulan ini ditransformasikan ke program Kampus Merdeka. "Mahasiwa nantinya akan berkhidmat di desa dan mengabdi ke desa yang lebih lama dari KKN."         

Baca juga : Presiden Minta Masyarakat Menerima WNI Dari Wuhan

Usulan kedua, soal skripsi mahasiswa digantikan dengan program pengabdian kepada desa dan melakukan pendampingan pembangunan di desa. Kemendes PDTT juga mengajak Proyek Desa yang terdiri dari tiga bagian, yakin konsep operasional bangun SDM unggul, transformasi ekonomi pedesaan dan kebijakan Kampus Merdeka.        

Gus Menteri kembali menekankan agar Dana Desa sebesar Rp72 Triliun itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membangun desa. Dana Desa, kata Mantan Ketua DPRD Jawa Tengah itu, difokuskan untuk program Padat Karya Tunai Desa (PTKD), Penguatan SDM di desa dan penguatan ekonomi, tanpa melupakan infrastruktur.      

"Penguatan SDM itu termasuk penanganan Stunting di dalamnya," tekan Gus Menteri. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut positif program peningkatan kapasitas Kades tersebut karena itu bakal berdampak langsung kepada masyarakat desa.

Baca juga : SDM Inovatif, Kunci Kemajuan Desa

Turut hadir menemani Gus Menteri, Sekjen Kemendes PDTT Anwar Sanusi dan Pejabat Eselon I di lingkungan Kemendes PDTT. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.