Dark/Light Mode

Distop Dua Minggu, Erick Minta KCIC Evaluasi Proyek Kereta Cepat

Senin, 2 Maret 2020 13:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Foto: Rizky Syahputra/RM)
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Foto: Rizky Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melakukan evaluasi pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Hal ini terkait instruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghentikan sementara proyek tersebut karena kontruksinya tak perhatikan lingkungan.

Hal tersebut dikatakan Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Senin (2/3). “Saya sudah meminta PT KCIC untuk mengevaluasi secara menyeluruh segala kekurangan manajerial proyek terutama yang menyebabkan terjadinya kerugian lingkungan dan sosial terhadap masyarakat," ujar Erick.

Baca juga : Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Distop

Erick mengatakan, sudah mendapatkan laporan dari pihak KCIC bahwa dalam dua pekan ini mereka akan memperbaiki drainase dan manajemen lingkungan. Menurut dia, Kementerian BUMN akan melaporkan semua perkembangan mengenai proyek kereta cepat.

"Ini sebagai bentuk transparansi dan profesionalisme BUMN," katanya.

Baca juga : Kemendagri Minta Pemda Alokasikan APBD Untuk Kesehatan Tepat Sasaran

Terkait adanya instruksi dari Kementerian PUPR agar proyek kereta cepat tersebut untuk dihentikan sementara waktu, Erick tersebut menghormati dan mendukung langkah dari Kementerian PUPR. "Kami Kementerian BUMN menghormati dan mendukung langkah Kementerian PUPR untuk menghentikan sementara proyek Kereta Cepat selama dua minggu yang terhitung mulai hari ini (2/3)," kata Erick.

Sebelumnya Kementerian PUPR menginstruksikan untuk menghentikan sementara waktu proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung mulai 2 Maret 2020.

Baca juga : Sakit Tulang Belakang, Imam Nahrawi Minta Penangguhan Penahanan

Plt Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Danis Sumadilaga mengatakan, alasan penghentian sementara proyek kereta cepat tersebut berkaitan dengan sistem manajemen konstruksi, pelaksanaan manajemen konstruksi yang kurang memperhatikan hal-hal berkaitan dengan keamanan, keselamatan, kesehatan, lingkungan misalnya menghalangi akses jalan.

Kemudian tumpukan-tumpukan material yang mengganggu di pinggir jalan raya, drainase yang tertimbun serta tertutup sehingga menimbulkan banjir, dan juga manajemen keselamatan serta cara kerjanya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.