Dark/Light Mode

Pandemi Corona, 3 Orangutan Dipindahkan Ke Bukit Kubang

Senin, 30 Maret 2020 10:57 WIB
Tiga orangutan dipindahkan ke Bukit Kubang, Kawasan Taman Nasional (TN) Gunung Palung.
Tiga orangutan dipindahkan ke Bukit Kubang, Kawasan Taman Nasional (TN) Gunung Palung.

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengan pandemi wabah corona, pemerintah melakukan pemindahan, atau translokasi tiga orangutan ke Bukit Kubang, Desa Batu Barat, Kecamatan, Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Minggu (29/03). 

Bukit Kubang merupakan Kawasan Taman Nasional (TN), Gunung Palung. Kegiatan translokasi berjalan lancar atas kerja sama dengan Tim Unit Penyelamatan Satwa Liar (Wildlife Rescue Unit), yang terdiri dari Balai TN Gunung Palung, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Kalimantan Barat dan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI).

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Teluk Melano, Hazbullah menerangkan, bahwa kondisi Bukit Kubang, yang jarah tempuhnya jauh ini merupakan, salah satu alasan dipilihnya sebagai lokasi translokasi orangutan. 

"Bukit Kubang cukup jauh dari permukiman, memiliki ketersediaan pakan yang memadai dan tingkat kepadatan orangutan yang rendah,” ujar Hazbullah, Senin (30/03).

Baca juga : JK Banyak Kelebihannya

Sepanjang Maret 2018 hingga September 2019, ada lima individu orangutan telah dipindahkan ke Bukit Kubang. 

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Kalimantan Barat, Sadtata Noor berharap, konflik manusia dengan satwa liar tidak boleh terjadi lagi. 

Dirinya meminta seluruh pihak, baik pemerintah, para mitra serta masyarakat untuk melakukan langkah nyata untuk mengakhiri konflik dan melindungi orangutan.

Kepala Balai TN Gunung Palung, Ari Wibawanto mengatakan, bahwa kegiatan translokasi kali ini tidak melalui kegiatan konferensi pers dan pelibatan banyak orang seperti biasanya, mengingat situasi Pademi Covid-19.

Baca juga : AP I Kurangi Pengeluaran Di 15 Bandara

"Keselamatan manusia dan satwa menjadi prioritas utama. Kegiatan translokasi yang umumnya melibatkan banyak pihak pada waktu yang bersamaan dikhawatirkan akan berpotensi untuk terjadinya transmisi penyakit bakteri, virus, parasit dari manusia ke hewan maupun sebaliknya," terang Ari.

Translokasi merupakan kegiatan penyelamatan/rescue dan pemindahan orangutan liar dari lokasi alami ke habitat alami. 

Ketiga orangutan tersebut, merupakan satwa yang di rescue dari luar Kawasan Tanagupa, atas nama Inap (Jantan 20 tahun), Rawa (Jantan, 2 tahun) dan Mama Rawa (Betina,15 tahun). 

Sebelum dilakukan translokasi, ketiganya telah melewati proses penyelamatan, perawatan di Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI), Ketapang serta pemeriksaan kesehatan. 

Baca juga : Cegah Penyebaran Covid-19, Produsen Baja Ringan Ciptakan Produk Anti Virus

Orangutan yang ditranslokasikan telah dinyatakan sehat oleh Dokter YIARI, tidak ditemukan gejala dari suatu penyakit tertentu dan masih memiliki perilaku liar.

Tim translokasi bergerak dari pusat rehabilitasi orangutan YIARI di Sungai Awan Ketapang, Minggu (29/03), pukul 03.00 Pagi. 

Target tim adalah sampai di Kantor Seksi Pengelolaan TN Wilayah II Teluk Melano, sebelum pukul 6 pagi. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemacetan serta mengurangi potensi kerumunan massa sepanjang perjalanan.

Tim kemudian melanjutkan perjalanan menuju Desa Batu Barat dengan waktu tempuh 1 jam. Dari Desa Batu Barat, ketiga orangutan ini kemudian diangkut menggunakan long boat menuju Bukit Kubang. Transportasi air merupakan satu satunya pilihan untuk menuju Bukit Kubang. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.