Dark/Light Mode

Bikin Puisi Corona

JK Banyak Kelebihannya

Senin, 30 Maret 2020 10:53 WIB
Ketua Dewan Masjid Indonesia M.Jusuf Kalla. (Foto: IG@jusufkalla)
Ketua Dewan Masjid Indonesia M.Jusuf Kalla. (Foto: IG@jusufkalla)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepedulian Jusuf Kalla terkait wabah Covid-19 tidak hanya dalam tindakan. Wakil Presiden dua periode ini menumpahkan perasaannya lewat puisi berjudul Corona Virus. Publik pun dibikin kagum.

JK memang banyak kelebihannya. Puisi diposting JK lewat akun instagramnya, Sabtu (28/3). Puisi yang terdiri dari 6 bait itu, mendapatkan ribuan like dan ratusan komentar dari pengguna sosial media. di baris awal pusinya, Ketua Umum Palang Merah indonesia (PMi) ini menuliskan asal dari virus ini. Menyerang siapa saja, tanpa pandang bulu.

“Semua bermula dari wuhan. Menyebar ke mana-mana tanpa pemberitahuan. Melampaui batas negara dan jabatan. Memapar segala bangsa tanpa ampun,” begitulah bait pertamanya.

Di bait selanjutnya, JK lebih merinci keganasan virus ini. Mewabah di semua tempat. di Korea, menyebar dari tempat peribadatan. Melanda Qom, tempat suci Syiah di Iran.Di Italia, merebak di kota mode, Milan. Di negeri ini diawali di tempat hiburan.

Baca juga : Corona dan Green Environment

Untuk diketahui, awal mula Covid-19 menyerang warga Indonesia yakni di Cafe Amigos, Kemang, Jakarta Selatan. Saat itu ada warga negara Jepang yang terinfeksi corona menghadiri acara dansa. Alhasil, dua warga depok, Jawa Barat menjadi permulaan kasus di indonesia.

Sejak itu, semua berita berisikan virus corona. Dalam bait selanjutnya, JK menyebut hari-hari ini penuh dengan kekhawatiran. Di mana doa terbaik sudah dipanjatkan. Bekerja, belajar, dan ibadah sudah dirumahkan. Menunggu nasib baik penuh harapan.

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia ini pun terus berikhtiar. Meminta kepada Allah menganugerahi para ilmuan. Agar pandemi ini bisa berkesudahan. Dengan begitu umat manusia bisa beraktivitas seperti biasa.

“Ya Tuhan, berilah kepada para ahli, kemampuan. Untuk menemukan yang dicari, obat dan vaksin. Sebagaimana janji-Mu, bahwa semua penyakit ada obatnya. Agar kami dapat beribadah lagi di masjid dengan gembira,” isi bait keempatnya.

Baca juga : SBY Sudah Tes Corona, Hasilnya Negatif

Dalam kondisi ini, JK berpesan kepada seluruh putra putri bangsa agar bahu membahu melawan virus bernama Covid-19. Misalnya, tenaga medis yang menjadi garda terdepan. Atau yang berkelebihan harta supaya menyumbang.

“Kepada bangsa, bersatu dengan penuh semangat. Semua dapat membantu sesuai kemampuan. Bagi yang ahli, membantu yang sakit. Bagi yang mampu, membantu yang rentan,” pesan JK dalam bait kelima dari puisinya.

Terakhir, dia mengapresiasi tenaga medis yang berjuang menyembuhkan. Padahal risiko mereka besar. Mengingat tingkat kontaminasinya tinggi, karena langsung berhadapan dengan pasien corona.

“Kepada para dokter dan perawat, terima kasih atas ketulusan. Dan atas upaya yang penuh risiko dan pengobarnan. Kepada para relawan, terima kasih atas pengabdian. Akhirnya kepada Allah jualah kami memohon,” tulis JK mengakhiri puisinya.

Baca juga : Sebelum Tes Corona, Wakil Rakyat Tes Kejiwaan Dulu...

Puisi JK ini ternyata menimbulkan pro dan kontra. Yang memuji, bahkan meminta JK turun tangan. “Pak JK sudah saatnya kembali. Pemerintah nggak bisa kita harapkan. Buat inisiatif antar tokoh untuk masalah ini.

Pemerintah betul-betul nggak bisa diharapkan,” cuit akun @wahyusaptra_id. Akun @8nu9raha mendoakan JK tetap sehat di usianya yang tidak muda lagi. Karena dengan kesehatan, pria yang menjabat wakil presiden RI dua kali ini bisa menyalurkan kemampuannya untuk bangsa. “Respect @Pak_JK semoga sehat selalu dan terus berkontrobusi untuk bangsa,” ucapnya.

Beda halnya dengan @Hksjaya11. Menurutnya, membuat puisi lebih mudah daripada kerja nyata. Padahal yang diperlukan saat ini adalah tindakan. “Kami rakyat tidak butuh puisi, narasi. Kami butuh kepastian hidup, bukan wacana pejabat yang makin nggak jelas,” kritiknya.

Akun @sipayung_amran, ikut memberikan kritik tajam. “Puisi sepihak. Mengapa umat agama tertentu saja yang dia minta bisa kembali ibadah di tempat ibadahnya. Apakah lupa jika di NKRI ini beragam agama yang diakui negara. Ya Bapak, ampunilah dosa-dosa kami. Bermukjizatlah engkau melalui para medis. Bermujizatlah pada hati dan pikiran manusia,” tuturnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.