Dark/Light Mode

Wow, SBN Indonesia Lebih Sexy Dibanding US Treasury

Rabu, 22 April 2020 15:58 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Wardjiyo (Foto: Istimewa)
Gubernur Bank Indonesia Perry Wardjiyo (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Artinya, kepanikan di pasar keuangan global pada minggu kedua Maret, berangsur mereda. Ketidakpastian memang masih berlangsung. Meski lebih rendah di minggu kedua Maret,” jelas Perry.

Faktor pendorong investasi portofolio pemerintah lazimnya didorong oleh dua indikator tersebut. Sehingga, hal ini mendasari kemungkinan, bahwa perbedaan yang masih cenderung tinggi dan premi risiko yang turun, akan meningkatkan daya tarik investasi di aset keuangan Indonesia. Terutama, SBN.

Baca juga : Top, Investasi Indonesia Tumbuh 8% Di Tengah Covid-19

"Ini mendasari perkiraan Bank Sentral, bahwa obligasi meningkatkan dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. Kalau dilihat periode outflow, inflow durasi historisnya menunjukkan jumlah yang lebih besar dari outflow. Di periode 2011-2019 misalnya, outflow sampai Rp 29 triliun. Tapi inflow-nya lebih besar, di angka Rp 229 triliun.

Dulu, rata-rata outflow terjadi 3-4 bulan. Sementara inflow lebih lama, sekitar 21 bulan.

Baca juga : Wow, Kane Dibanderol Rp 3,9 Triliun

“Hal ini menunjukkan, berbagai langkah penanganan Covid-19, baik berupa stimulus fiskal maupun moneter, akan mendorong investasi portofolio Indonesia meningkat. Serta mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. Itu sebabnya, kami meyakini rupiah tetap stabil dan menguat ke angka Rp 15 ribu di 2020,” jelas Perry.

Berdasarkan data BI, dalam 13-20 April 2020, terdapat inflow sebesar Rp 4,37 triliun netto pembelian asing terhadap SBN.

Baca juga : Duh, Minat Baca Rakyat Indonesia Masih Rendah

Dalam aset saham periode 13-20 April 2020, terdapat outflow Rp 2,8 triliun. Sementara netto inflow asing ke SBN maupun saham, dilaporkan mencapai Rp 1,57 triliun.

Sebelumnya, sekitar 40 persen SBN dimiliki asing. Namun saat ini, ada penurunan kepemilikan asing di SBN, sehingga angkanya saat ini hanya 32 persen. Sedangkan kepemilikan BI di SBN, mengalami peningkatan. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.