Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, produksi pangan Indonesia cukup kuat dan terkendali. Tahun ini, sebagian besar provinsi mengalami surplus produksi.
Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) mengembangkan strategi sistem logistik nasional dalam menyederhanakan rantai pasok dan intervensi distribusi.
Salah satunya dengan mengalihkan komoditas dari daerah yang surplus ke daerah yang defisit. Untuk saat ini, setidaknya ada 28 provinsi dalam kondisi terkendali.
“Tapi dua di antaranya yaitu Kalimantan Utara dan Maluku perlu mendapat perhatian lebih," ujar SYL, Senin (4/5).
Baca juga : BPS: Data Tunggal Produksi Pangan Nasional Telah Digunakan Kementan
Data stok dan perkiraan bahan pokok yang diterbitkan oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP) menunjukkan beberapa bahan pokok pangan periode April sampai Juni 2020 masih cukup dan aman.
Untuk beras, neraca hingga Juni diperkirakan 6,4 juta ton, jagung sebanyak 1,01 juta ton, gula pasir sebanyak 1,07 juta ton dan minyak goreng 5,7 juta ton.
“Yang terpenting adalah distribusi kita berjalan lancar. Identifikasi wilayahnya, kita punya pemetaannya. Ini perintah Presiden supaya kita semua Kementerian bekerja sama menutup defisit. Artinya, tidak ada lockdown, tidak ada isolasi, tidak melakukan penguncian dan tidak membuat rintangan terhadap distribusi pangan," kata SYL.
Jangan Timbun Makanan Di Rumah
Baca juga : Tekan Jumlah Perokok, Indonesia Perlu Tiru Amerika Dan Swedia
Badan Pangan dan Pertanian PBB atau Food and Agriculture Organization of The United Nation (FAO-UN) dalam keterangan pressnya, Kamis (30/4), menyatakan tidak perlu bagi masyarakat untuk menimbun makanan di rumah, sebab pandemi Covid-19 tidak secara langsung mempengaruhi produksi.
Kepala perwakilan FAO Indonesia, Stephen Rudgard dalam pernyataan tertulisnya mengajak masyarakat untuk menghargai para pahlawan pangan. Pahlawan itu, menurutnya, adalah petani, nelayan, peternak, pengemudi yang membawa hasil pertanian dan pedagang di pasar.
“Sudah saatnya bagi kita untuk memperhatikan satu sama lain dan menghargai mereka yang berada di garis depan dalam pandemi ini. Mereka yang memproduksi pangan untuk kita makan setiap hari di masa yang sulit ini,” kata Rudgard.
“Beli makanan dari usaha kecil setempat, hargai petani, nelayan dan peternak yang memproduksi pangan, berbelanja dengan bijaksana dan makan makanan sehat,” ujar dia lagi.
Baca juga : Tarif Baru Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni
Sementara, Guru Besar Ilmu Ekonomi IPB, Muhammad Firdaus mengapresiasi upaya pemerintah menata sistem distribusi pangan.
“Sistem distribusi pangan perlu ditata dengan baik untuk mengurangi disparitas harga antarwilayah," ujar Firdaus.
Data stok terkini dan prediksi ketersediaan pangan, menurut Firdaus, juga juga sudah dibuat sangat lengkap.
“Ini bagus dan perlu diketahui publik, supaya masyarakat lebih tenang,” pungkasnya. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya