Dark/Light Mode

RS Covid Bakal Dibangun Di Lamongan

Jumat, 8 Mei 2020 11:40 WIB
Pembangunan fasilitas RS pasien Covid di Kabupaten Lamongan, dilakukan sesuai protokol kesehatan.
Pembangunan fasilitas RS pasien Covid di Kabupaten Lamongan, dilakukan sesuai protokol kesehatan.

RM.id  Rakyat Merdeka - Rumah sakit Covid di daerah terus dibangun. Kali ini, akan dibangun fasilitas ruang observasi dan isolasi pasien Covid di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Penambahan fasilitas ini berdasarkan permintaan Bupati Lamongan yang disetujui oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid.

“Saat ini, Kabupaten Lamongan belum memiliki RS standar untuk penanganan Covid. Para pasien positif ditangani di rumah sakit yang telah ditunjuk, yakni RS Dr. Soegiri Lamongan dan RS Muhammadiyah Lamongan,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuldjono, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/05). 

Selain itu, ada beberapa fasilitas yang dialihfungsikan untuk menangani Covid, yaitu Puskesmas Karangkembang, Puskesmas Deket dan Rusunawa.

Sedangkan untuk lahan kata Basuki, Pemkab menyiapkan lahan untuk pembangunan RS Covid seluas 6.070 m2. Lokasi di Jalan Kusuma Bangsa, Beringin, Tumenggungan, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. 

“Konstruksi dimulai pada, 1 Mei 2020 dan ditargetkan selesai pada awal Juni 2020. Saat ini, progres pembangunan mencapai 7,7%,” ujarnya.

Baca juga : LPSK Siap Bantu WNI Yang Jadi Budak Di Kapal China

RS ini memiliki daya tampung untuk 82 pasien dengan ruang perawatan yang terpisah bagi setiap pasien, yakni 75 tempat tidur observasi dan 7 tempat tidur isolasi. 

“Pembangunan direncanakan dibuat per blok, yaitu bangunan screening yang terdiri dari laboratorium, X-Ray, ruang petugas, administrasi dan farmasi. Bangunan Karantina 1 yang terdiri dari 25 tempat tidur observasi, ruang tindakan, ruang dokter, dan mobile X-Ray,” terangnya.

Lalu, ada ruang Karantina 2 terdiri dari 50 tempat tidur observasi, ruang tindakan dan ruang dokter. Ditambah bangunan isolasi terdiri dari 7 tempat tidur, ruang dokter dan perawat. 

Selanjutnya, akan dibangun satelit terdiri dari ruang sterilisasi, gizi, laundry, alat medis kotor dan farmasi. Dibangun juga powerhouse, ruang pompa dan ground water tank, ruang jenazah, tempat sampah, penataan landscape, parkir umum dan dokter serta pagar keliling.

“Pembangunan gedung rumah sakit bersifat permanen sehingga setelah pandemi reda, keberadaan rumah sakit ini dapat dimanfaatkan untuk rumah sakit infeksi sesuai standar peraturan Kementerian Kesehatan,” kata Basuki. 

Progres RS Akademi UGM 45%

Baca juga : DPR Sesalkan Pemotongan Anggaran Di Lingkup Kementan

Selain di Lamongan, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan pembangunan RS Akademi Universitas Gajah Mada (UGM) yang digunakan sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid di Yogyakarta.  Saat ini, progres pembangunan mencapai 45,11%.

Basuki mengatakan, penyelesaian RS Akademi UGM merupakan bagian dari refocusing kegiatan Kementerian PUPR sebesar Rp1,829 triliun untuk mendukung percepatan penanganan Covid. 

RS rujukan tersebut, memiliki kapasitas 107 tempat tidur dengan rincian 80 tempat tidur rawat inap, 2 tempat tidur ruang tindakan dan 25 tempat tidur ruang isolasi.

“Ditargetkan selesai pada, minggu ke-4 Mei 2020. RS tersebut terdiri dari dua gedung masing-masing terdiri dari lima lantai dengan luas seluruhnya sekitar 8.600 m2," kata Basuki.

Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal elektrikal dan plumbing yang dilakukan pada 2 gedung setinggi 5 lantai yakni Gedung Yudhistira dan Gedung Arjuna. 

Gedung Yudhistira dengan luas 4.177 m2 memiliki kapasitas 38 tempat tidur. Gedung Arjuna dengan luas 4.505 m2 memiliki kapasitas 69 tempat tidur.

Baca juga : Lion Air Batal Layani Penerbangan Dengan Izin Khusus

Lantai 1 Gedung Yudhistira diperuntukkan sebagai fasilitas gudang logistik, lantai 2 sebagai poliklinik Covid -29, lantai 3 - 5 ruang perawatan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). 

Sementera pada Gedung Arjuna lantai 1 sudah dimanfaatkan oleh RSA UGM. Lantai 2 sebagai ruang ganti medis, lantai 3 sebagai ruang istirahat tenaga kesehatan, lantai 4 ruang perawatan PDP dan lantai 5  sebagai ruang isolasi kritis dengan penghawaan negative pressure.

Biaya penyelesaian RS Akademi UGM sebagai RS rujukan penanganan Covid diperkiraan sebesar Rp 60 miliar. 

Penyelesaian RS Akademi UGM dan penambahan fasilitas di RS Covid Lamongan, dilaksanakan sesuai Protokol Kesehatan Covid, antara lain dengan menjaga jarak fisik, menggunakan masker dan menghindari kerumunan. [FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.