Dark/Light Mode

Pemudik Sepeda Motor Padati Jawa Tengah

Selasa, 26 Mei 2020 08:44 WIB
Pemerintah kesulitan atasi pemudik yang menggunakan sepeda motor.
Pemerintah kesulitan atasi pemudik yang menggunakan sepeda motor.

RM.id  Rakyat Merdeka - Ratusan ribu pemudik sudah melenggang ke kampung halaman. Mayoritas ke Jawa Tengah. Banyak di antaranya mudik menggunakan sepeda motor.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno mengatakan, sepeda motor banyak dipilih karena yang mudik umumnya masyarakat kelas menengah ke bawah.

Sementara, kata Djoko, mayoritas kendaraan umum dibatasi, pilihan yang tersedia tentu menggunakan kendaraan pribadi. Nah, kendaraan yang paling terjangkau dan banyak dimiliki adalah motor.

Baca juga : PKL Menjamur, Warga Padati Pasar Tanah Abang Saat Pandemi

"Pemudik didominasi kelompok masyarakat yang bekerja di sektor informal berpenghasilan harian. Tabungan semakin menipis, sementara tempat mata pencaharian belum menunjukkan aktivitas nyata," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/05).

Menurutnya, pilihan menggunakan sepeda motor merupakan dampak dari kebijakan industri sepeda motor yang sudah berlebihan. Kebijakan sepeda motor di Indonesia selama ini harus dievaluasi dan dikaji ulang.

Apalagi nanti memasuki era normal baru di sektor transportasi, sepeda motor merupakan kendala bagi Indonesia untuk menciptakan kehidupan bermobilitas baru.

Baca juga : Kondisi Penjaringan Motor di Simpang UI

Karena, New Normal seharusnya mengistimewakan transportasi umum yang ditopang keberadaan jalur sepeda dan fasilitas pejalan kaki untuk pergerakan jarak pendek.

“Jika kapasitas sepeda motor masih seperti sekarang tanpa batasan dan pemerintah tidak mengontrol ketat, niscaya akan selalu mengganggu setiap kebijakan pemerintah dalam hal mengelola transportasi,” jelasnya.

Ini artinya, kata Djoko, upaya pemerintah untuk mencegah warga Jabodetabek tidak melakukan mudik gagal.

Baca juga : Menkes Setujui PSBB di Buol, Sulawesi Tengah

Pengawasan transportasi umum dianggap masih kecolongan, belum lagi warga pemilik kendaraan pribadi yang mudik lewat jalan-jalan tikus, dan tidak taat aturan seperti tidak membawa surat keterangan sehat.

Sementara, dari data yang dilihat alasan pemudik yang datang ke Jawa Tengah sebesar 897.713 orang, terbanyak karena usaha sepi, yakni 399.812 orang (45 persen). 

Berikutnya, alasan lain-lain 263.459 orang (29 persen) dan alasan pemutusan hubungan kerja (PHK) 234.442 orang (26 persen). [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.