Dark/Light Mode

Jokowi Ajak Masyarakat Rajin Olahraga

Semoga Rakyat Miskin Masih Bisa `Olah Nasi`

Senin, 8 Juni 2020 06:55 WIB
Presiden Jokowi (tengah) saat berolahraga di sekitar Kebun Raya Bogor ditemani Kapolri Jenderal Idham Azis (kanan) dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Minggu (6/6). (Foto: Sekretariat Kabinet)
Presiden Jokowi (tengah) saat berolahraga di sekitar Kebun Raya Bogor ditemani Kapolri Jenderal Idham Azis (kanan) dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Minggu (6/6). (Foto: Sekretariat Kabinet)

RM.id  Rakyat Merdeka - Agar imunitas tubuh kuat, Presiden Jokowi mengajak masyarakat rajin olahraga. Namun di tengah kondisi sulit karena corona seperti sekarang, anjuran olahraga saja nggak cukup, tapi bagaimana pemerintah bisa menjamin rakyat selalu bisa “olah nasi”.

Ajakan untuk rajin olahraga di posting Jokowi melalui akun media sosialnya, kemarin. Dalam postingan itu, tampak foto Jokowi sedang duduk di veranda Istana Bogor ditemani Panglima TNi Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Aziz.

“Pagi tadi di Istana Bogor. Saya bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis berbincang santai dan menikmati teh di veranda Istana seusai berolahraga pagi, jogging di sekitar Kebun Raya Bogor. Dengan berolahraga imunitas tubuh meningkat,” tulis Jokowi.

Baca juga : Kementan Ajak Masyarakat Perkuat Diversifikasi Pangan Lokal

Untuk memperjelas maksud postingan itu, Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden memberikan keterangan tertulis terkait aktivitas Jokowi tersebut. Eks Gubernur DKI Jakarta itu berolahraga dengan melakukan joging dan lari pagi. Tapi rutenya lumayan, sejauh 3,5 kilo meter. Mulai dari pukul 7.30 pagi, berakhir sekitar pukul 8.00 pagi.

Jokowi yang tampil santai, mengenakan jaket merah mula-mula keluar dari Gedung Induk Istana Kepresidenan Bogor. Lalu melintasi Taman Meksiko. Kemudian, berjalan ke arah jembatan merah, lalu ke jembatan putih.

Aktivitas olahraga pagi RI 1 itu berhenti di pintu cokelat Istana Kepresidenan Bogor. Jokowi tidak sendiri. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Aziz, ikut mendampingi. Tapi tetap dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat: jaga jarak dan menggunakan masker. “Pada saat pandemi Covid seperti ini, kesehatan itu perlu,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, kemarin.

Baca juga : Menkeu: Jumlah Orang Miskin Capai 4,8 Juta Orang

Usai 30 menit berolahraga, Jokowi bersama Panglima TNI dan Kapolri kembali ke Gedung Induk Istana. Ketiganya duduk di veranda Istana sambil ngeteh dan berbincang santai. Buah-buahan dan jagung rebus juga terhidang di meja.

Berbagai reaksi warganet menyikapi postingan orang nomor 1 di Indonesia tersebut. Banyak netizen senang dan terinspirasi melihat cara presiden menjaga kebugaran di tengah pandemi. “Wahh pak Jokowi hebat.. Sibuk aja bisa olahraga pada hal saya yg ga sibuk ga pernah olahraga,” puji @Dcnia3. “Semoga jika imunitas meningkat, ekonomi juga ikut meningkat,” harap @jannotama.

Tapi banyak juga yang curhat, karena ekonomi yang semakin sulit mulai tak lagi bisa ‘olah nasi’. Sehingga harus tahan lapar. “#RIPHumanity Dh 2 bulan kena PHK. Utk makan sehari2 aja susah. Lebih sering puasa. Dan skrg harus byr kontrakan rumah. Entah uang dari Mana ya Allah.. Sudah diberi keringanan sampai pertengahan bulan. Kalo blm bayar angkat kaki,” curhat @GadisBelia211. “Memang enak tinggal di Istana Bogor Semua tersedia,” tulis @Nazta08.

Baca juga : Kemenpora Ajak Masyarakat Tetap Berolahraga

“Imunitas pejabat meningkat, tetapi imunitas rakyat sengsara, tdk ada balance,” sindir @yakobu s8 1406404. Akun @Danhaean1 malah minta tolong dibantu untuk biaya pulang kampung. Ia mengaku sudah tidak kuat tinggal di Jakarta. “Selamat siang bp Jokowi (Presiden RI) kehidupan saya dan keluarga sudah ga jelas “pengangguran” saya dan keluarga ingin pindah ke kampung halaman SUMUT. Sbg warga Jakarta mt tlg bp Jokowi Agar dimudahkan persyaratan utk pulang. Secara materi Saya tdk mampu,” pintanya.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret lalu telah berdampak buruk bagi sektor ekonomi. Jutaan masyarakat kehilangan pekerjaan gara-gara perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Akibatnya, jumlah penduduk miskin karena pandemi melonjak signifikan.

Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono memperkirakan angka kemiskinan bertambah 5 juta jiwa lebih. “Bahkan skenario sangat berat tambahan kemiskinan bisa hampir 5 juta dan pengangguran bisa 5,2 juta. Saya kira ini kondisi yang harus kita antisipasi sama-sama di masa pandemi,” kata Susi dalam diskusi online, Jakarta, Rabu (3/6) lalu. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.