Dark/Light Mode

Sambut Era Ekonomi Baru

Basuki Perkuat Infrastruktur Lumbung Pangan Baru Kalteng

Minggu, 14 Juni 2020 21:53 WIB
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meninjau lahan di kawasan aluvial pada lahan eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Provinsi Kalimantan Tengah, Minggu (14/06).
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meninjau lahan di kawasan aluvial pada lahan eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Provinsi Kalimantan Tengah, Minggu (14/06).

RM.id  Rakyat Merdeka - Di masa Pandemi Covid-19, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau lahan di kawasan aluvial pada lahan eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Provinsi Kalimantan Tengah. 

Lahan tersebut, merupakan bagian dari rencana program Food Estate sebagai daerah lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa, dan ini menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020- 2024.

"Saya datang ke Kalteng untuk menindaklanjuti perintah Presiden Jokowi yang telah memilih Kalteng sebagai kawasan Food Estate atau pusat pengembangan tanaman pangan di luar Pulau Jawa. Kalteng merupakan pilihan yang tepat, karena sudah ada jaringan irigasi, petani, hingga sistem pendukung produksi pertanian yang baik ," kata Basuki saat meninjau salah satu lokasi rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Rawa Tahai di Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Minggu (14/06). 

Sebelumnya, pada hari pertama kunjungannya, Sabtu (13/06), Basuki bersama rombongan berkunjung ke DI Rawa Dadahup, DI Rawa Palingkau, dan DI Rawa Anjir Serapat di Kabupaten Kapuas. 

Sejumlah infrastruktur yang ditinjau, di antaranya kesiapan konektivitas jalan dan jaringan irigasi, sebab penyiapan atau penyediaan infrastruktur yang memadai merupakan suatu keharusan, agar rencana pengembangan sektor pertanian bisa dilakukan secara optimal di Kalteng.

Baca juga : Tiga Maskapai Kembali Layani Penerbangan Di Bengkulu

Dari 165.000 hektare lahan potensial tersebut, seluas 85.500 hektare merupakan lahan fungsional yang sudah digunakan untuk berproduksi setiap tahunnya.

Sementara 79.500 hektare sisanya sudah berupa semak belukar sehingga perlu dilakukan pembersihan saja, tanpa perlu dilakukan cetak sawah kembali dan peningkatan irigasi. Khusus untuk peningkatan irigasi, diperkiraan kebutuhan anggaran sebesar Rp 1,9 triliun untuk tahun 2021 dan 2022.

Sedangkan dari 85.500 hektare lahan fungsional, sekitar 28.300 hektare yang kondisi irigasinya baik. Sementara 57.200 hektare lahan lainnya diperlukan rehabilitasi jaringan irigasi dengan perkiraan kebutuhan anggaran Rp 1,05 triliun. 

Rehabilitasi ini dikerjakan secara bertahap mulai dari tahun 2020 - 2022 dengan rincian 2020 seluas 1.210 hektare senilai Rp 73 miliar, pada 2021 seluas 33.335 hektare senilai Rp 484,3 miliar, dan tahun 2022 seluas 22.655 senilai Rp 497,2 miliar.

Kegiatan rehabilitasi irigasi pada tahun anggaran 2020 meliputi 4 kegiatan fisik. Yakni rehabilitasi seluas 1.210 hektare dengan anggaran Rp 26 miliar dan 2 kegiatan perencanaan seluas 164.595 hektare dengan anggaran Rp 47 miliar. 

Baca juga : Basuki Bakal Sulap Kalteng Jadi Lumbung Pangan Baru

Kegiatan fisik meliputi peninggian tanggul, pembuatan pintu air dan pengerukan saluran di D.I Rawa Tahai seluas 215 hektare senilai Rp 9,8 miliar yang kontaknya telah dimulai pada 28 Mei 2020. D.I Tambak Sei Teras seluas 195 hektare senilai Rp 4,1 miliar dengan progres 29,1%. D.I Tambak Bahaur seluas 240 hektare senilai Rp 3,9 miliar dengan progres 27,2% dan D.I Rawa Belanti seluas 560 hektare senilai Rp 8,2 miliar.

Dalam rehabilitasi,  Basuki berpesan perlu memperhatikan kaedah-kaedah hidrologi tata air, karena kawasan tersebut merupakan wilayah pasang surut yang memiliki kadar keasaman (pH) rendah. 

"Artinya, rehabilitasi saluran tidak hanya mengerjakan fisik nya saja, tapi memerlukan kaedah tata air dalam kegiatan operasi dan pemeliharaannya, supaya proses pencucian lahan dapat dilakukan dengan lebih baik. Targetnya, dalam 2 tahun seluruh saluran irigasi dalam kawasan aluvial seluas 165.000 ha sudah bisa direhabilitasi dan ditingkatkan, agar bisa dioptimalkan produksi pertaniannya," tuturnya.

Dikatakan Basuki, pengembangan program food estate ini akan dilakukan bersama Kementerian BUMN melalui skema investasi. Kementerian PUPR mengembangkan sarana dan prasarana dasar seperti perbaikan saluran-saluran irigasi di sekitar kawasan tersebut baik jaringan irigasi sekunder maupun primer. 

Sementara Kementerian BUMN bersama Kementerian Pertanian akan melakukan pengembangan teknologi olah tanamnya sehingga bisa menghasilkan produksi yang lebih baik. Diharapkan dari 1 hektare lahan tersebut akan menambah produktivitas padi sebesar 2 ton per hektar.

Baca juga : KPK Incar Nurhadi Jadi Tersangka Pencucian Uang

Selain meninjau lokasi program pengembangan food estate, Basuki juga berkunjung ke lokasi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dikerjakan melalui skema padat karya tunai untuk perbaikan saluran irigasi sekitar 200 meter di sisi kanan dan kiri di DI Pangkoh, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng. 

Kegiatan tersebut menyerap 30 tenaga kerja dengan alokasi anggaran Rp 195 juta, sehingga diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi akibat merebaknya pandemic wabah corona. Dan honor harian para pekerja antara Rp. 100 ribu hingga Rp. 120 ribu per hari.

Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Fahrizal Fitri, Bupati Kapuas, Ben Brahim S Bahat, Bupati Pulang Pisau, Edy Pratowo, Guru Besar dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Azwar Maas, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko, Direktur Irigasi dan Rawa Ditjen SDA Suparji, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Dwi Purwantoro, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja. [FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.