Dark/Light Mode

Antisipasi Musim Kemarau

Pemerintah Siapkan Lumbung Padi Baru Di Kalimantan Tengah

Rabu, 3 Juni 2020 07:25 WIB
Ilustrasi lumbung padi di Kalimantan Tengah. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi lumbung padi di Kalimantan Tengah. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Antisipasi musim kemarau, pemerintah mempersiapkan lumbung padi baru di Kalimantan Tengah. Tepatnya di Kabupaten Pulang Pisau.

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan lumbung padi baru ini untuk menjaga ketersediaan pangan di musim kemarau yang bisa lebih panjang. “Bapak Presiden mengarahkan untuk konsentrasi melihat lumbung padi baru di lahan yang dulu pernah disiapkan. Yaitu di Kalimantan. Lahannya memang kita persiapkan,” kata Airlangga di Jakarta, kemarin.

Dikatakannya lebih rinci, berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) maupun Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan, lahan yang disiapkan pemerintah di Kalimantan punya kecukupan curah hujan sampai November.

Baca juga : Gerindra Harap Pemerintah Tetap Sabar dan Semangat Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19

“Masih sekitar 200 mm, dan juga kebutuhan air relatif ada. sehingga tentu Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, juga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bisa berkonsentrasi menyiapkan infrastruktur lumbung pangan di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah,” tambah Airlangga.

Dalam rapat 28 April 2020, Airlangga mengatakan, terdapat lahan gambut sebanyak 900 ribu hektar di Kalimantan, sebagai lahan baru persawahan. Dari jumlah tersebut, sekitar 200 ribu hektar dikuasai BUMN.

“Laporan Menteri PUPR, lahan gambut yang disiapkan bisa sepertiga, atau 200 ribu hektar. Presiden minta ditinjau kembali termasuk infrastrukturnya dan lahan 200 ribu hektar itu memang berada dalam satu hamparan meski dari segi hasil, berbeda dengan sawah di Pulau Jawa,” ungkap Airlangga.

Baca juga : Antisipasi Kemarau, Kementan-BPTHPH Jabar Pantau Komoditas Strategis Hortikultura

Namun, lanjut Airlangga, Presiden Jokowi tetap mengikuti saran Organisasi Pangan Dunia (FAO) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi, musim kering untuk wilayah Jawa, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat akan tiba Agustus nanti. Lebih cepat dari prediksi sebelumnya.

“Bahkan NTB sudah lebih dahulu (masuk musim kering), maka Kalimantan yang punya curah hujan relatif cukup baik sampai November ini jadi salah satu alternatif yang nanti akan dipelajari Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR dan beberapa BUMN,” tambah Airlangga.

Sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, untuk menanami lahan gambut, Litbang Kementan sudah punya bibit khusus. “Kita produksi bibit yang sesuai namanya Impara. Ini bibit untuk rawa dan kita berharap bibit ini bisa menuai hasil yang lebih baik. Namun, untuk lahan gambut memang mensyaratkan adanya parit-parit kecil,” kata Syahrul.

Baca juga : Antisipasi New Normal, Polri dan TNI Siagakan 340 Ribu Untuk Pengamanan

Syahrul juga mengatakan, pada Mei 2020, petani sudah memasuki musim panen namun akan segera diminta langsung mulai kembali menanam.

“Kita mengejar sisa air hujan yang ada atau air tanah dari lahan yang ada. Percepatan itu akan tersedia pada lahan existing kita, atau lahan irigasi teknis pada April-September ada 5,6 juta hektar. Juga ada percepatan bantuan penyediaan benih untuk 2 juta hektar," ungkap Syahrul. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.