Dark/Light Mode

Sukses Kelola Hutan, Simontana KLHK Raih Top 99 Inovasi Publik

Jumat, 19 Juni 2020 20:15 WIB
Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar
Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) memberikan penghargaan kepada Sistem Monitoring Kehutanan Nasional (Simontana) KLHK sebagai Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun ini.

Simontana, adalah sistem untuk menyediakan data dan informasi sumberdaya hutan berbasis spasial yang andal, terkini, dan terpercaya secara transparan dalam pengurusan hutan nasional yang lebih baik dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup. 

Sistem ini dapat memantau hutan di seluruh Indonesia sehingga publik dapat mengetahui dinamika kondisi hutan saat ini dengan cepat dan akurat.

Menteri LHK, Siti Nurbaya mengungkapkan,  kegembiraannya setelah mendapat kabar Simontana berhasil masuk Top 99 di Kabinet Indonesia kerja.

"Alhamdulillah, saya bangga atas keberhasilan inovasi Simontana, serta inovasi lainnya yang dapat memberikan manfaat untuk masyarakat dan negara,” ujar Siti, Jumat (20/06).

Baca juga : Bamsoet Kirim Bantuan ADP dan Rapid Test Covid-19 ke Bupati Purbalingga

Menurutnya, ini kali keempat berturut-turut  tiap tahun sejak tahun 2017, KLHK mendapatkan apresiasi dan pengakuan dalam hal inovasi teknologi informasi.  

Artinya, usaha keras KLHK untuk membuat pola-pola kerja dan pengambilan keputusan dalam pengelolaan sumberdaya alam, hutan dan lingkungan semakin sistematis. 

“Saya sangat tahu dan percaya bahwa hal itu bukanlah mudah. Sifat etos kerja dan  kompetitif  yang akan terus  mendorong pada kemajuan.  Terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas kerja keras para ASN KLHK dalam memberikan pelayanan kepada publik," kata Siti. 

Lebih lanjut Siti mengatakan, secara khusus, Simontana memiliki tujuan untuk menyediakan data penutupan lahan secara seri, termasuk perubahannya dalam bentuk deforestasi, reforestasi dan degradasi hutan untuk perencanaan dan pemantauan sumber daya hutan dan lingkungan hidup yang dapat mencerminkan tingkat keberhasilan antar periode. 

Simontana juga menyediakan data untuk berbagai kebutuhan, termasuk mendukung penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia per provinsi. Di mana data penutupan hutan menjadi salah satu indikatornya. 

Baca juga : Turki Jamin Kelanjutan Studi Penerima Beasiswa dari Indonesia

Simontana tambah Siti, juga menyediakan data utama untuk penentuan lahan kritis, juga untuk kepentingan penyempurnaan tata kelola hutan melalui penyusunan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru (PIPPIB), yaitu data hutan alam primer. 

Sistem ini juga menyediakan data untuk perencanaan pembangunan sektor kehutanan seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN), Alokasi Pemanfaatan, Rehabilitasi Lahan dan sebagainya. 

Yang perlu dicatat, Simontana telah menjadi salah satu sistim pemantauan hutan nasional yang stabil, konsisten dan berlangsung cukup lama (+ 20 tahunan), di mana banyak pihak atau negara biasanya kesulitan dalam memaintain kesinambungan sistim sejenis.

Dikatakan Siti, pada masa sekarang, Simontana juga dipergunakan sebagai pendukung utama sistem MRV REDD+ sektor lahan dan implementasi pembayaran berbasis hasil (Result-Based Payment) REDD+. 

Selain itu, Simontana juga digunakan sebagai media pelaporan inventarisasi Gas Rumah Kaca, pelaporan dalam Forest Resource Assesment – FAO, penyusunan Forest Reference Emission Level (FREL) dan kebutuhan internasional lainnya.

Baca juga : Stok Kebutuhan Pokok Aman, Kementan Ikut Awasi Distrubusi

Sebelum Simontana berhasil menjadi Top 99, ungkap Siti, KLHK juga telah meraih kesuksesan yang sama pada waktu yang lalu. 

Selama 3 tahun, mulai 2017, 2018, dan 2019 KLHK berhasil masuk Top 40 hingga Top 70  Inovasi Pelayanan Publik.

Di tahun 2019, dua inovasi KLHK berhasil masuk dalam Top 99. Dua inovasi tersebut adalah Proper (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) dan Sipongi (Sistem Informasi Deteksi Dini Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Berbasis Web). [FIK]
 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.