Dark/Light Mode

Mentan SYL Peringati Hari Krida Di Era Menuju The New Normal

Selasa, 23 Juni 2020 16:35 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo/Ist
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memperingati Hari Krida ke-48 di era menuju tatanan baru (The New Normal). Untuk pertama kalinya, peringatan dilakukan dengan melaksanakan upacara yang melibatkan seluruh jajaran keluarga besar Kementerian Pertanian (Kementan) mulai dari Sabang sampai Merauke.

“Kita harus berterima kasih kepada petani yang tanpa lelah bekerja untuk pangan menjaga makan kita seluruh rakyat Indonesia tetap cukup,” kata SYL saat menyampaikan arahan pada upacara virtual peringatan Hari Krida ke-48 di Ruang AWR Kanpus Kementan, Jakarta, Selasa (23/6).

SYL juga mengajak para petani dan masyarakat untuk membangun optimisme sektor pertanian yang menjadi hal  penting untuk masyarakat agar pangan tidak berhenti berproduksi dalam tantangam dan situasi apapun. Pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan tapi juga sosial ekonomi. 

Baca juga : PLN Pede Penjualan Listrik Meningkat Saat New Normal

Dimensi sosial ekonomi masyarakat turut bersinggungan dengan ketahanan pangan, untuk itu peningkatan produksi merupakan suatu kewajiban dalam menghadapi tatanan kehidupan baru. Negara juga hadir meningkatkan produksi nasional berbasis produksi rakyat dan keberpihakan program ke petani harus diperkuat.

“Pangan menjadi prioritas bagi negara karena 267 juta lebih rakyat masih terus butuh makan. Sektor lain memang penting namun pangan paling utama jika tak pangan maka apapun tidak bisa dilakukan apalagi di masa pandemi ini,” ucapnya.

Menghadapi masa pandemi Covid-19, Kementan telah mengalokasikan bantuan benih, bibit, program padat karya, sanitasi stok, harga pangan serta distribusi dan transportasi pangan yang dibutuhkan.

Baca juga : UMKM Harus Cermat Melihat Peluang Usaha di Era New Normal

Selain itu, pemerintah juga sudah siapkan bantuan untuk petani baik kredit usaha rakyat (KUR) maupun asuransi pertanian dan lain-lainnya. 

Produktivitas sejumlah komoditas strategis tidak menunjukkan perlambatan. Stok beras aman, antisipasi kemarau panjang juga dilakukan dengan mendorong percepatan tanam pada musim II  seluas 5,6 juta di 33 provinsi .

“Saya ingin semangat ini menjadi memontum bergesernya pola pertanian tradisional menjadi pola pertanian modern di mana inovasi teknologi akan menjadi panglimanya. Pertanian tidak boleh lagi dilakukan dengan cara-cara lama dan berpola tradisional saja namun harus berubah menjadi harus lebih maju, lebih mandiri dan lebih modern,” tutur SYL.

Baca juga : Dari AWR, Mentan Syahrul Harapkan Petani Muda Dekat Dengan Teknologi

Selain itu, teknologi dan inovasi harus makin digiatkan untuk meningkatkan produktivitas dan pelibatan generasi muda, startup, online system, efesiensi tenaga kerja dan perluasan pasar bagi industri serta bertumbuhnya ekspor yang lebih baik.

“Masalah pertanian bukan masalah proyek dan anggaran tapi itu adalah masalah ibadah dan kemanusiannya, masalah mempertahankan negara, bangsa dan saya berharap di peringatan Hari Krida ini semangat itu akan muncul pada jajaran Kementerian Pertanian,” tandas SYL. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.