Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Corona Belum Usai

Jokowi Mulai Sibuk Urus Api

Rabu, 24 Juni 2020 07:39 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Twitter @jokowi)
Presiden Jokowi (Foto: Twitter @jokowi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus kebakaran hutan dan lahan alias karhutla masuk jadi prioritas Presiden Jokowi. Maklum, tiap tahun saat musim kemarau, karhutla ini selalu berulang. Bagi Jokowi, urus api juga penting, meskipun kasus corona belum usai. Karena kalau sampai besar, api sulit dikendalikan. 

Kemarin, Jokowi memimpin langsung rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta. Rapat kali ini tidak dilakukan secara virtual, tapi tatap muka langsung. Wapres Ma’ruf Amin hadir mendampingi Jokowi. Sejumlah menteri hadir. Di antaranya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Hadir pula Kepala BNPB Doni Monardo, Kapolri Jenderal Idham Aziz, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. 

“Di tengah kesibukan kita menghadapi pandemi ini, jangan melupakan kita juga memiliki sebuah pekerjaan besar dalam rangka mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan,” ujar Jokowi dalam rapat tersebut. 

Baca juga : Jokowi Anti Tiup Lilin

Kepala Negara mengingatkan, musim kemarau bakal segera melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Jokowi merinci laporan BMKG yang diterimanya. Yakni, 17 persen wilayah Indonesia mengalami kemarau pada April, 38 persen pada Mei, 27 persen di bulan ini. Sementara, sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalaminya pada Agustus mendatang. 

“Kita masih memiliki persiapan paling ndak satu bulan untuk mengingatkan ini. Meskipun seingat saya bulan Januari atau Februari kita sudah membahas sebuah rapat besar di sini,” tuturnya. 

Jokowi pun menyampaikan beberapa arahan. Pertama, manajemen lapangan yang terkonsolidasi dan terkoordinasi dengan baik. Area-area yang rawan kebakaran, harus selalu dipantau dan diupdate informasinya. Presiden juga mendorong pemanfaatan teknologi untuk peningkatan monitoring dan pengawasan dengan sistem dashboard. Cara ini seperti yang pernah dilakukan Polda Riau. Sistem itu, bisa menggambarkan situasi di lapangan secara rinci dan detail. 

Baca juga : Takut Covid, Emil Belum Izinkan Sekolah Dibuka Kembali

“Saya kira, kalau seluruh wilayah yang rawan kebakaran ini bisa dibuat seperti itu. Saya kira pengawasan akan lebih mudah,” tuturnya. 

Selain instrumen teknologi, Jokowi juga menekankan perlunya penguatan infrastruktur pengawasan sampai di tingkat bawah. Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan kepala desa, bisa menjadi instrumennya. Pengawasan disebutnya sangat penting. “Karena api kalau masih kecil bisa kita selesaikan, akan lebih efektif, lebih efisien, daripada sudah membesar baru kita pontang-panting,” wanti-wanti Jokowi. 

Jokowi mengaku sudah memerintahkan gubernur, para bupati, wali kota, pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda, Kapolres untuk cepat tanggap mengatasi api sebelum membesar. Dia juga mengingatkan, akan mengambil tindakan hukum yang tegas terhadap oknum-oknum penyebab kebakaran hutan. 

Baca juga : Besok, Masjid Nabawi Mulai Dibuka Kembali

Jokowi yakin, 99 persen karhutla terjadi karena ulah manusia. Baik disengaja maupun karena kelalaian. “Penegakan hukum harus tegas dan tanpa kompromi untuk menyelesaikan masalah ini,” tegas Presiden. 

Hal lain yang diminta Jokowi adalah penataan ekosistem gambut secara konsisten. Tinggi muka air tanah harus terus dijaga agar gambut tetap basah. Menurut Jokowi, upaya itu sudah dilakukan dengan sekat kanal, embung, sumur bor, dan teknologi pembasahan. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.