Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jokowi Tumpahkan Uneg-uneg Di Rapat Kabinet
Saya Jengkel, Lihat Kinerja Para Menteri Biasa-biasa Aja, Nggak Ada Progres...
Minggu, 28 Juni 2020 21:19 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi jengkel melihat kinerja pembantunya yang biasa-biasa saja. Maklumlah, di tengah situasi pandemi Covid-19 sejak Maret 2020, para pembantu Jokowi mestinya memang kerja ekstra keras. Sebab, bencana kemanusiaan global ini tak hanya berdampak pada masalah kesehatan, tetapi juga menggebuk perekonomian.
"Suasana dalam 3 bulan ke belakang dan ke depan, mestinya adalah suasana krisis. Kita yang ada di sini, semuanya bertanggung jawab terhadap 260 juta penduduk Indonesia. Tolong digarisbawahi. Kita harus punya senses of crisis yang sama. Hati-hati. OECD sehari dua hari lalu menyampaikan, pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi 6-7,6 persen. Bank Dunia menyampaikan minus 5 persen. Kita harus ngerti ini. Jangan biasa-biasa saja. Jangan linier. Jangan menganggap normal. Saya melihat, banyak yang menganggap ini normal," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, 18 Juni 2020.
Baca juga : Minta Dikawal Biasa-biasa Saja, Alhamdulilah Para Menteri Tidak Parno
"Lha kalau saya lihat, Bapak Ibu masih ada yang menganggap ini normal. Berbahaya sekali. Kerja masih biasa-biasa saja. Kerja harus ekstra luar biasa, extra ordinary. Perasaan ini tolong sama. Kalau ada yang berbeda, satu saja, berbahaya," tegasnya.
Jokowi meminta para pembantunya untuk menerapkan kebijakan berbasis krisis. Jangan menerapkan kebijakan yang biasa-biasa saja.
Baca juga : IDI Ragukan Dexamethason Sembuhkan Pasien Covid-19
"Manajemen krisis sudah berbeda semuanya. Kalau perlu, kebijakan Perppu, ya Perppu saya keluarkan. Kalau perlu Perpres, Perpres saya keluarkan. Kalau Saudara-saudara punya Peraturan Menteri, keluarkan. Untuk menangani negara, tanggung jawab kita kepada 260 juta rakyat kita," papar Jokowi dengan nada jengkel campur prihatin.
Jokowi pun merinci hal-hal yang masih menjadi PR besar bagi pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi. Mulai dari anggaran senilai Rp 75 triliun di Kementerian Kesehatan yang baru terserap 1,53 persen, bansos yang belum tersalurkan 100 persen, dan stimulus ekonomi yang dinilai lambat. Padahal, UMKM sudah megap-megap dan kasus PHK sudah banyak.
Baca juga : Jokowi Sentil Menkes, Anggaran Rp 75 T, Baru Keluar 1,53 Persen
"Saya lihat masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ, ini apa nggak punya perasaan? Saya peringatkan, suasana ini krisis," cetus Jokowi.
"Saya harus ngomong apa adanya. Nggak ada progres yang signifikan. Nggak ada. Kalau mau minta Perppu lagi, saya buatin Perppu. Kalau yang sudah ada, belum cukup. Asal untuk rakyat, asal untuk negara, saya pertaruhkan reputasi politik saya," tegasnya. [BSH]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya