Dark/Light Mode

Dulu Dicuekin, Porang Kini Mulai Berkembang Di Sulawesi Selatan

Selasa, 30 Juni 2020 21:43 WIB
Kawasan budidaya Porang di Baddoka, Sulawesi Selatan/Ist
Kawasan budidaya Porang di Baddoka, Sulawesi Selatan/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Komoditas Porang akhir-akhir ini menjadi tren di kalangan petani setelah banyak permintaan dari mancanegara. Padahal, komoditi ini dulunya sama sekali nggak dipandang. Dukungan dari pemerintah tak ada sama sekali.

Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah yang gencar dalam mengembangkan tanaman Porang.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo baru-baru ini melepas ekspor sebanyak 60 ton atau setara Rp 1,2 miliar ke China.

Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan yang juga istri orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Lies F Nurdin, ikut memantau langsung pusat pengembangan tanaman porang di salah satu kawasan industri di Baddoka.

Baca juga : Antrean Diakalin Penumpang, Kereta Di Stasiun Akhir Bakal Dikosongin

Menurut Lies, tanaman porang akhir-akhir ini cukup populer karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. 

“Tanaman porang sangat bermanfaat, namun sebagian masyarakat belum familiar dengan jenis tanaman ini. Padahal Porang ini banyak diminati China dan Jepang. Makanan yang low karbohidrat, sehingga sangat bagus untuk penderita diabetes,” kata Lies, Selasa (30/6).

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel Andi Ardin Tjatjo menjelaskan, talas satoimo dan porang akan dikembangkan menjadi komoditi ekspor. Selain itu, juga bisa menjadi sumber ketahanan pangan keluarga.

Namun, masih perlu dikembangkan secara lebih luas. Khusus porang, sentranya ada di sepuluh kabupaten. Seperti Bone, Soppeng, Wajo, Pinrang, dan hampir semua daerah di Luwu.

Baca juga : PSI Mengklaim Cuma Suarakan Aspirasi Rakyat

“Untuk talas satoimo produksinya belum besar. Baru sekitar 20 hingga 30 hektare per kabupatennya. Sedangkan porang sudah berkembang baik, karena hampir semua kabupaten sudah menanam,” jelasnya.

Menurutnya, banyak petani kini tertarik karena selain harga yang bagus, permintaan juga kini sangat tinggi dari mancanegara. 

“Harga porang cukup kompetitif. Saat ini sekitar Rp 9 ribu per kilogram. Jika populasinya dalam satu hektare, 40 ribu, dan satu tanaman menghasilkan 2 kilogram, maka hasilnya Rp 720 juta diperoleh dalam delapan bulan,” tambah Andi Ardin.

Direktur PT Satoimo, Arifuddin, selaku pihak yang mengembangkan tanaman porang menilai tanaman ini akan menjadi komoditi primadona. Alasannya, pemeliharaan porang tidak serumit komoditi lain dan harganya cukup bagus. Walaupun masa panennya cukup lama, bisa setahun hingga dua tahun. Pasarnya saat ini, khusus di Makassar sudah ada empat hingga lima pabrik yang siap membeli porang sehingga tidak perlu ada kekhawatiran mengenai masalah pasar.

Baca juga : Ujian Ganda Melahirkan Manusia Sejati (2)

“Kita berharap pemerintah bisa membuat produk yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat kita sendiri. Jangan hanya di ekspor ke China, Korea dan Jepang. Porang memiliki serat yang sangat tinggi, dan karbohidratnya rendah. Beras porang itu namanya siratake, harganya seratus ribu rupiah per kilo,” bebernya.

Terpisah, Direktur Aneka Kacang dan Umbi Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Amiruddin Pohan mengatakan, tanaman porang sebenarnya sudah bertahun-tahun di tanam masyarakat tapi baru kali ini pemerintah hadir untuk meningkatkan produksi karena pasar sudah jelas.

“Porang memiliki potensi sebagai tanaman ekspor, yang sampai saat ini bahan bakunya masih  sangat kurang. kran ekspor terhadap porang terbuka lebar saat ini. Untuk sementara, yang diekspor itu berbentuk  chips dan tepung. Karenanya kami berharap komoditi ini menjadi sumber ekonomi baru bagi petani. Khususnya di Sulsel,” pinta Amiruddin. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.