Dark/Light Mode

Tekan Impor, Luhut Tinjau Pengolahan Bauksit Di Bintan

Jumat, 3 Juli 2020 15:24 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan, Luhut Panjiatan dengan Plt. Gubernur Kepri saat membahas mengenai investasi dan industri di Batam, Kamis (2/7). (Foto: Kemenko Marves)
Menteri Kelautan dan Perikanan, Luhut Panjiatan dengan Plt. Gubernur Kepri saat membahas mengenai investasi dan industri di Batam, Kamis (2/7). (Foto: Kemenko Marves)

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri pengolahan bauksit, alumina dan turunannya akan menambah pasokan material untuk mobil listrik dan mengurangi impor bagi kebutuhan industri dalam negeri.

Hal itu disampaikan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B Pandjaitan usai meninjau PT Bintan Alumina Indonesia di Pulau Bintan, Kamis (2/07).

“Industri ini mengolah bauksit menjadi alumina dan kita bisa produksi turunannya untuk badan pesawat, kabel, kawat tembaga, tekstil, alat-alat elektronik dan lain lain. Turunan bauksit, seperti copper, nickel ore, bisa menjadi material untuk memproduksi mobil listrik. Smelternya di Weda Bay sehingga dekat dengan pabrik lithium baterai,” kata Luhut.

Menurut Luhut, industri alumina ini juga akan mengurangi impor kebutuhan cobalt yang selama ini diimpor dari Kongo.

Baca juga : Kereta Jarak Jauh Jalan Lagi, Tapi Penumpangnya Masih Dikit

Industri seluas 300 ha ini rencananya akan diperluas hingga 500 ha dengan investasi 600 juta dolar, tapi nanti pada tahun 2027 bisa berkembang sampai 2,5 miliar dolar.

“Selama ini kita tidak pernah tidak impor alumina. Dengan adanya industri ini kita menghentikan ekspor bauksit, mengurangi impor alumina. Karena kebutuhan alumina selama ini selalu ekspor. Inalum, contohnya, selama ini mereka impor dari Australia. Cost-nya akan jauh lebih murah dengan alumina kita. Jadi ini industri yang bisa melayani supply chain dalam negeri sampai global,” jelasnya.

Menurutnya, ini adalah proyek yang sangat strategis, karena produk turunannya bisa diekspor ke Amerika, Tiongkok, Jepang, dan lain-lain.

PT Bintan Alumina Indonesia saat ini mempekerjakan sekitar 20,000 tenaga kerja dan kurang dari 10% dari jumlah itu adalah tenaga kerja asing.

Baca juga : DPR Dukung Perum Bulog Pasok Sagu Pengganti Beras

“Seperti di Morowali dan daerah lainnya, tenaga kerja asing itu mengerjakan hal-hal yang tidak bisa dikerjakan oleh tenaga kerja lokal. Secara bertahap mereka akan bangun Politenik, kita sudah bicarakan dengan Gubernur dan Bupati. Jadi tidak benar pendapat yang mengatakan TKA akan menjajah kita, tidak seperti itu. Mereka melakukan hal yang kita belum bisa lakukan. Seperti merakit mesin-mesin yang canggih, tetapi tenaga kerja lokal terus dilibatkan sehingga ada transfer pengetahuan. Ini menyiapkan Indonesia untuk melakukan leapfrog dalam industri ini,” terang Luhut saat ditanya tentang tenaga kerja asing.

Usai peninjauan, Luhut menuju Kota Batam untuk memimpin Rapat Koordinasi Lego Jangkar dan Penataan Kabel. Rakor tersebut dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Plt. Gubernur Kepulauan Riau Isdianto, Sekda Prov Kepri T.S Arif Fadillah, Wali Kota Batam Muhammad Rudi, serta pihak terkait lainnya.

“Kami membahas penataan ketiga area lego jangkar, yang telah ditetapkan, yakni Perairan Tanjung Balai Karimun, Perairan Nipah, dan Perairan Pulau Galang. Sudah sampai pada tahap eksekusi dan saya harap bisa kita selesaikan dalam waktu dua minggu,” katanya.

Luhut juga meminta semua pihak untuk menyertakan pemerintah daerah agar bisa menambah pendapatan daerah.

Baca juga : Gebuk Espanyol, El Real Menang Lima Kali Beruntun

Saat ini, Batam sudah membuka Pulau Lagoi bagi wisatawan. Di pulau yang populer di kalangan wisatawan dari Singapura ini, sampai sekarang tidak ditemukan kasus Covid-19.

“Tadi saya hubungi Menteri Luar Negeri Singapura Mr. Vivian Balakhrisnan untuk memberitahukan bahwa Pulau Lagoi sudah dibuka kembali. Menteri Vivian menyambut baik, mungkin setelah pelaksanaan Pemilu,” kata Luhut.

Pada kunjungannya ke Bintan, Luhut meninjau keramba-keramba untuk ekspor.

“Di selatan Batam, akan kami buat keramba-keramba ikan berkualitas tinggi, sehingga bisa terus meningkatkan ekspor kita yang sekarang naik sekitar 10 persen, ya kalau bisa jadi 100 persen. Beliau juga akan buat keramba, seperti di Papua, jadi nanti ada 3 tempat,” kata Luhut. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.