Dark/Light Mode

Manisnya Bisnis Buah Naga Organik Wonogiri Sampai Ke Jerman

Kamis, 9 Juli 2020 18:37 WIB
Buah naga siap ekspor/Ist
Buah naga siap ekspor/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Budidaya Buah Naga Organik di Kabupaten Wonogiri banyak tersebar di pekarangan dan di sepanjang tepian jalan desa. Hampir di setiap pekarangan rumah warga dan di tepi jalan desa, terutama di wilayah Beji, Kecamatan Nguntoronadi.

Posisi wilayah desa yang berada di areal perbukitan cukup sulit untuk mendapatkan lahan yang berupa hamparan. Inisiasi penanaman buah naga pada awalnya adalah untuk pemberdayaan masyarakat. 

Namun tak dikira ternyata manfaatnya sangat terasa bagi masyarakat, terutama dari sisi peningkatan nilai tambah maupun peningkatan penghasilan. 

Petugas PPL Kecamatan Nguntoronadi, Wahyu Nugroho menjelaskan, buah naga dari kawasan ini telah menjadi produk unggulan ekspor ke Jerman. Setidaknya sekitar 750 kg per minggu, buah naga organik rutin dikirim ke Jerman.

Baca juga : Sri, Gaji Ke-13 Cair Kapan..?

“Hampir semua keluarga di Desa Beji menanam buah naga organik dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk organik cair yang diproduksi sendiri oleh petani,” tuturnya saat dihubungi, Rabu (8/7).

Wahyu mengatakan, setiap pekarangan rumah rata-rata memiliki 5 sampai 10 tiang beton penyangga pohon buah naga dan tiap tiang berisi 4 - 5 pohon. 

“Ada sekitar 300 petani buah naga dan 97 di antaranya sudah bersertifikasi internasional,” tambahnya.

Wahyu menambahkan untuk lahan yang sudah ada jumlah produksi buah naga ditaksir mencapai 15-16 ton per musim. Semuanya sudah standar organik untuk pasar Eropa. 

Baca juga : Panen Raya Bawang Merah Semi Organik Di Bantul, Petani Raup Untung

“Jumlah itu akan terus ditambah untuk memenuhi permintaan pasar mancanegara yang belum terpenuhi seluruhnya yaitu sebesar 1 ton perminggu,” beber dia. 

Kemitraan dengan eksportir buah naga semakin meningkatkan pendapatan petani karena biasanya buah naga yang dijual di pasar lokal dengan harga fluktuatif, bergantung pada kondisi pasar.

Sedangkan untuk harga buah naga ekspor mencapai Rp. 20.000/kg dengan harga tetap sesuai perjanjian kerjasama dengan eksportir.

Saat dikonfirmasi, Siswarsini, pembudidaya buah naga organik yang juga merupakan Ketua KWT Pelangi Kelurahan Beji menambahkan, ekspor buah naga pada awalnya dimulai dari pertemuan antara Gapoktan Beji Makmur, Petugas Penyuluh Lapangan dan anggota KWT dengan eksportir asal Kulonprogo.

Baca juga : Komisaris Pertamina Patra Niaga Dipastikan Tidak Rangkap Jabatan

Dalam pertemuan tersebut akhirnya disepakati eksportir yang siap membantu sertifikasi internasional buah naga organik.

“Setelah menjalani beberapa persyaratan kriteria yang harus dipenuhi, mulai dari SOP penanaman buah naga sampai soal penanganansampah, hinga lolos uji dan akhirnya sejak tahun 2018 lalu kami pun bisa mulai ekspor,” katanya.

Sedangkan terbitnya sertifikat internasional dilanjutkan dengan pengiriman sampel buah naga organik ke Jerman. Pengiriman itu dibalas dengan kunjungan importir asal Jerman beberapa waktu kemudian. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.