Dark/Light Mode

Meski Hadapi Krisis

Anis Matta : Indonesia Jangan Sampai Kehilangan Mimpi

Jumat, 26 Juni 2020 04:58 WIB
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta mengatakan, kondisi krisis seperti yang dihadapi sekarang jangan membuat pesimistis. Indonesia harus tetap optimistis.

Dia bilang saat ini diperlukan narasi Arah Baru Indonesia yang bisa menghidupkan kembali spirit dan cita-cita. Serta hidupkan amanat para pendiri bangsa.

Inilah satu-satunya obsesi besar menjadikan Indonesia lima besar kekuatan dunia. Obsesi ini sepintas dianggap sebagai utopia (khayalan) belaka di tengah situasi krisis saat ini.

Baca juga : Anggota Komisi II DPR : Indonesia Belum Siap Terapkan Pilkada Asimetris

Namun, bangsa Indonesia tidak boleh kehilangan mimpi akan masa depannya dan cita-cita menjadi kekuatan lima besar dunia.

Hal ini, kata Anis Matta, harus dijadikan obsesi dikepala seluruh rakyat Indonesia.

"Menjadi kekuatan kelima dunia maknanya, adalah kita ingin Indonesia ini duduk satu meja dengan kekuatan global yang lainnya seperti Amerika Serikat, Rusia, Eropa dan China sebagai sebuah kekuatan global baru. Yang akan menciptakan keseimbangan dalam percaturan global," Anis Matta dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : Bamsoet: Hadapi Krisis Global dengan Kembali ke Ekonomi Pancasila

Dia menilai Bangsa Indonesia saat ini terjebak dalam pusaran konflik yang tak punya arah. Tujuan bernegara yang telah dipancangkan oleh para pendiri bangsa (founding fathers) dan amanat UUD 1945 sudah jarang terdengar dibicarakan oleh para elite, apalagi rakyat.

Hal ini diperparah adanya kecenderungan para pemimpin sekarang yang membawa paradigma konflik gaya lama ke tengah-tengah masyarakat. Akibatnya, menciptakan polarisasi rakyat dan membuat masyarakat terbelah. Kondisi seperti ini masih berlangsung hingga sekarang.

“Harusnya kita sudah bisa fokus bahas peran-peran global ditengah dunia yang sedang mencari alternatif jalan keluar dari krisis yang sekarang dihadapi," katanya.

Baca juga : Beasiswa Dexa Award 2020 Hadirkan Saintis Muda Indonesia yang Inovatif

Kondisi sekarang menurut Anis, negeri ini lebih banyak membicarakan perbedaan-perbedaan primordial. Padahal banyak narasi narasi besar yang sebetulnya lebih perlu dibahas untuk memajukan negeri.

“Ini adalah situasi berbahaya bagi bangsa kita untuk mampu menghadapi dan menjawab tantangan krisis global, yang hampir pasti akan sangat mempengaruhi kehidupan berbangsa kita," katanya.

Dari realitas tersebut, maka diperlukan narasi Arah Baru Indonesia yang membakar spirit dan cita-cita. Obsesi besar menjadikan Indonesia lima besar kekuatan dunia bukan hal mustahil. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.