Dark/Light Mode

Aktivitas Ekonomi Kehutanan RI Terus Berdenyut Di Saat Covid-19

Kamis, 16 Juli 2020 09:30 WIB
Sekjen KLHK, Bambang Hendroyono saat diskusi virtual soal Produktivitas Rakyat Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional Sektor Kehutanan, di Jakarta Rabu (15/07).
Sekjen KLHK, Bambang Hendroyono saat diskusi virtual soal Produktivitas Rakyat Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional Sektor Kehutanan, di Jakarta Rabu (15/07).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama industri kehutanan terus meningkatkan produktivitas dan keberlangsungan usaha di masa wabah Covid-19. 

Saat ini, virus corona telah berdampak pada kinerja usaha hulu-hilir sektor kehutanan.

Hal tersebut dikemukakan Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono saat diskusi virtual soal 'Produktivitas Rakyat Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional Sektor Kehutanan', di Jakarta Rabu (15/07). 

Dijelaskan Bambang, kinerja ekspor produk industri kehutanan turun hingga ke level minus 8,3% pada periode Januari-Mei 2020 dibandingkan periode sebelumnya. Tetapi kemudian mengalami perbaikan secara signifikan menjadi minus 5% pada penilaian periode Januari-Juni tahun ini.

Baca juga : Keren, Ekspor RI Ke Swiss Meroket Di Saat Covid-19

“Angka tersebut, menunjukkan peningkatan kinerja ekspor produk kehutanan sebesar 3,3% sejak Juni tahun ini, yang merupakan pencapaian positif di tengah pandemi yang sedang berlangsung,” ujar Bambang.

Bambang optimistis, meskipun pertumbuhannya masih di bawah nol, tetapi tidak mengalami penurunan lebih jauh. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja ekspor sektor kehutanan masih berada pada jalur yang positif.

Sementara itu, kinerja sektor hulu kehutanan di masa pandemi Covid 19 untuk produksi kayu bulat hutan alam periode Januari – Juni 2020 mengalami penurunan sebesar 3,90% dibanding periode yang sama di 2019. 

Di sisi lain, produksi kayu bulat hutan tanaman justru meningkat sebesar 21,50%.
 
Bambang lebih lanjut mengatakan, KLHK telah melakukan cara kerja baru dalam mengelola hutan produksi secara lestari. Pengelolaan hutan produksi dilakukan dengan pendekatan landscape, kemudian analisis spasial untuk melihat area rawan karhutla, konflik tenurial, dan mengintegrasikan sektor produksi di hulu dengan industri di hilirnya. 

Baca juga : Mantap, Laporan Keuangan Kemenhub 7 Kali Berturut-turut Dapat WTP

Peningkatan Produktivitas Hutan

Untuk mendorong peningkatan produktivitas industri kehutanan, KHLK menyiapkan sejumlah kebijakan. Pertama, untuk industri produksi di hulu, adalah mempercepat pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan pengembangan agroforestry di areal kerja IUPHHK-HTI. Kemudian mewujudkan pembangunan multiusaha di areal IUPHHK, serta penyederhanaan perizinan berusaha di bidang pemanfaatan hutan produksi.

Kedua, untuk industri di hilir, beberapa kebijakan pemerintah adalah dengan Usulan peningkatan luas penampang produk ekspor industri Kehutanan, memperluas keberterimaan pasar dengan memperkokoh penerapan SVLK, serta fasilitasi sertifikasi SVLK untuk Usaha Kecil Menengah. 

 “Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) telah berkontribusi secara signifikan pada peningkatan kinerja ekspor produk industri kehutanan. Kedepan, kami menargetkan pemulihan kinerja ekspor produk industri kehutanan lebih baik lagi, yaitu meningkatkannya ke level positif secepat mungkin," kata Bambang.

Baca juga : Telkomsel Luncurin Paket Khusus Kuota Buat Relawan Covid-19

Menurut Bambang,  target tersebut realistis karena produksi di sektor hulu telah menunjukkan pertumbuhan substansial pada pertengahan tahun 2020, terutama dari hutan tanaman industri.

“Kami terus menjaga hubungan linear positif antara pertumbuhan produksi di sektor hulu (yang terus menunjukkan tren positif) dengan kinerja ekspor produk industri kehutanan (hilir),” katanya.

Bambang kemudian menyinggung soal multiusaha kehutanan, menurutnya hal tersebut sangat diperlukan karena pada masa yang lalu, nilai ekonomi riil lahan hutan sangat rendah, pasar kayu yang berasal dari hutan alam cenderung menurun, dan perlu optimalisasi ruang pemanfaatan kawasan hutan. "Multiusaha kehutanan juga dapat bermanfaat sebagai alternatif sumber Penerimaan Negara Bukan Pajak ( PNBP ) selain hasil hutan kayu,"tandasnya. [FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.