Dark/Light Mode

Borong 40 Juta Vaksin China

Erick: Bukan Sekadar Beli Tapi Ada Transfer Ilmunya

Sabtu, 22 Agustus 2020 06:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pamer vaksin Covid-19 bersama Menteri Luar Negeri China Wang Yi seusai melakukan pertemuan bilateral di Sanya, Hainan, China. (Foto: Instagram Erick Thohir)
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pamer vaksin Covid-19 bersama Menteri Luar Negeri China Wang Yi seusai melakukan pertemuan bilateral di Sanya, Hainan, China. (Foto: Instagram Erick Thohir)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kunjungan Menteri BUMN, Erick Thohir, ke China membawa kabar baik bagi Indonesia. Erick berhasil memborong 40 juta vaksin corona buatan China. Erick memastikan Indonesia bukan sekedar beli. “Tapi ada transfer ilmunya,” kata Erick.

Erick berangkat ke China, Rabu (19/8) pagi bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir. Misi utamanya adalah penguatan kerja sama di bidang vaksin, dan kerja sama lain di bidang ekonomi.

Dalam kunjungan singkat itu, ada beberapa agenda penting yang dilakukan Erick dengan pemerintah China. Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini melakukan pertemuan bilateral dengan State Councilor, Menteri Luar Negeri China Wang Yi, dan sejumlah perusahaan farmasi Negeri Tirai Bambu, salah satunya R&D Director Sinovac Mr Gao Qiang, di Sanya, Hainan, Kamis (20/8).

Erick bersyukur, negosiasi berjalan baik. Sinovac bahkan telah meneken kerja sama berbagai pengetahuan dengan BUMN farmasi. “Bio Farma bukan tukang jahit. Tapi Bio Farma ada kesepakatan dengan Sinovac yang ada namanya transfer know­ledge, transfer teknologi. Ini yang perlu digarisbawahi,” kata Erick dalam keterangan persnya, kemarin.

Di bawah kendalinya, Erick ingin BUMN bisa mandiri, termasuk ketika membuat vaksin Covid-19. Tujuannya, agar Indonesia tidak melulu jadi negara konsumtif. Jika transfer pengetahuan dan teknologi berjalan mulus, maka imunisasi massal vaksin corona awal 2021 dapat terwujud.

Baca juga : Erick: Vaksin Buatan Anak Bangsa Oke Punya

“Ibu Menlu dan saya juga menekankan, ketika vaksin ditemukan Sinovac, kita memastikan transfer teknologinya, bukan hanya sekadar beli, dan ini yang saya harapkan, kita semua bisa bangkit,” kata Erick.

Eks Presiden Inter Milan ini juga memastikan, penyaluran bahan baku vaksin dari Sinovac akan dimulai November mendatang. Erick menilai sejumlah perusahaan farmasi China menunjukkan komitmennya bekerja sama dengan Indonesia. Mengingat, selain bertemu dengan Sinovac, Erick Cs juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi lainnya, seperti CanSino Biologics dan Sinopharm.

“Kami di Komite memperbesar dan melakukan berbagai daya upaya untuk mengurangi penyebaran virus sambil terus membangun kemandirian bangsa lewat pengembangan Vaksin Merah Putih dan terapi penyembuhan. Sambil menunggu Vaksin Merah Putih, vaksin dari negara lain masih dibutuhkan untuk melindungi masyarakat Indonesia agar kesehatan pulih, ekonomi bangkit,” cetusnya.

Bukan cuma dengan Negeri Panda. Erick membuka selebar-lebarnya peluang kerja sama dengan negara lain untuk mengakselerasi ketersediaan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif. Upaya ini merupakan salah satu dari ikhtiar pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

Mulai dari melakukan 3T (test, trace, treat), mendorong perubahan perilaku, menyiapkan kemandirian bangsa lewat pengembangan Vaksin Merah Putih, terapi penyembuhan, sampai menyiapkan kapasitas produksi dan distribusi di dalam negeri untuk produksi dan vaksinasi massal.

Baca juga : Saran Ara ke Erick: Buat Sanksi Tegas Bagi yang Tak Pakai Masker

Retno Marsudi ikut menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Bio Farma dan Sinovac. Kata dia, ada dua dokumen yang diteken. Dokumen pertama adalah “Preliminary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Product of Covid­19 Vaccine” yang menyepakati komitmen ketersediaan suplai vaksin hingga 40 juta dosis vaksin mulai November hingga Maret 2021.

Dokumen kedua yang ditandatangani Sinovac dan Bio Farma adalah nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk komitmen kapasitas bulk vaccine 2021. “Di mana Sinovac akan memberi prioritas kepada Bio Farma untuk suplai bulk vaccine setelah 2021 hingga akhir tahun 2021. Ini adalah kerja sama yang cukup panjang antara Bio Farma dan Sinovac,” ungkap Retno.

Untuk diketahui, pembelian vaksin yang dimaksud, adalah vaksin yang saat ini sedang memasuki uji klinis tahap 3 di Pusat Uji Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung. Sebanyak 2.400 calon vaksin dari Sinovac tiba pada 19 Juli lalu. Uji klinis di Indonesia akan dilakukan selama 6 bulan.

CoronaVac, yang merupakan vaksin buatan Sinovac ini bisa menciptakan respons kekebalan melawan infeksi virus corona di dalam tubuh. Pengujian tahap 3 ini melibatkan 1.620 subyek riset berusia 18-59 tahun dengan kriteria tertentu. Sisa kandidat vaksin akan digunakan untuk pengujian di beberapa laboratorium lain, seperti laboratorium di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional.

Dalam uji klinis kandidat vaksin Covid-19, Bio Farma jadi sponsor dan menggandeng Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan sebagai penasihat medis dan pelaksanaan uji titer antibodi netralisasi. Bio Farma juga bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai regulator dan fakultas kedokteran dalam uji klinis vaksin.

Baca juga : Laba Bersih Pyridam Farma Meroket 223 Persen

Bagaimana dengan Vaksin Merah Putih? Kata Retno, pengembangan Vaksin Merah Putih masih terus berlanjut hingga saat ini. Pengembangan vaksin mandiri itu untuk pemenuhan jangka panjang kebutuhan vaksin secara nasional.

“Saya perlu tekankan lagi bahwa secara simultan, pengembangan vaksin mandiri yaitu Vaksin Merah Putih juga terus dikembangkan untuk tujuan jangka panjang kemandirian vaksin nasional,” ujarnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.