Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hingga Juli, Belanja Negara Tembus Rp 1.252 T

Selasa, 25 Agustus 2020 15:49 WIB
Menkeu Sri Mulyani. (Foto: ist)
Menkeu Sri Mulyani. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Belanja negara hingga Juli 2020 capai Rp 1.252,4 triliun. Angka ini naik tipis 1,3 persen dari periode sama tahun lalu Rp1.236,3 triliun.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran tersebut 45,7 persen dari target APBN perubahan dalam Perpres 72/2020 tentang Penyesuaian Kembali Postur dan Rincian APBN 2020 Rp 2.739,2 triliun. Anggaran diprioritaskan untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Pertumbuhan belanja negara ditunjang oleh belanja pemerintah pusat sebesar Rp 793,6 triliun yang tumbuh 4,2 persen dari periode sama 2019 yakni Rp761,3 triliun. “40,2 persen dari target perubahan APBN Rp 1.975,2 triliun,” ujar Sri Mulyani seperti dikutip dari Antara, Selasa (25/8).

Baca juga : Penyaluran Kredit Bank BRI Tembus Rp 922,9 Triliun

Belanja pemerintah pusat terdiri atas realisasi belanja K/L Rp 419,6 triliun atau 50,2 persen dari target Rp 836,4 triliun dan belanja non-K/L Rp374 triliun atau 32,8 persen dari target Rp 1.138,9 triliun yang mampu tumbuh 9,5 persen. Untuk belanja K/L meliputi belanja pegawai Rp 134,4 triliun atau 52,4 persen dari target Rp256,6 triliun dan terkontraksi 10,5 persen karena adanya perubahan kebijakan pembayaran THR dan gaji ke-13.

Kemudian, belanja barang Rp 121,4 triliun atau 44,7 persen dari target Rp 271,7 triliun, turut terkontraksi hingga 17 persen yang dipengaruhi oleh kebijakan pembatasan sosial dan bekerja dari rumah. Hal itu membuat realisasi untuk perjalanan turun 62,8 persen yaitu dari Rp 21,5 triliun menjadi Rp8 triliun dan kegiatan barang diserahkan kepada masyarakat turut turun 22,1 persen dari Rp 13,2 triliun menjadi Rp 10,3 triliun.

"Belanja barang yang sifatnya operasional dan nonoperasional juga mengalami penurunan di 24,6 persen. Ini dilakukan untuk yang berkaitan dengan kegiatan K/L akibat tidak ada training dan tidak ada event," katanya.

Baca juga : Erick Dorong Belanja Negara Lewat 3 Aplikasi

Belanja modal terealisasi Rp46,8 triliun atau terkontraksi 3,3 persen karena adanya restrukturisasi proyek dalam rangka refocusing penanganan Covid-19. Belanja bantuan sosial terealisasi Rp 117 triliun atau 68,6 persen dari target Rp 170,7 triliun dan mampu tumbuh hingga 55,9 persen yang salah satunya karena adanya perubahan kebijakan pada program kartu sembako/BPNT.

Sementara untuk belanja non-K/L terealisasi Rp374 triliun atau 32,8 persen dari target Rp1.138,9 triliun dan mampu tumbuh 9,5 persen dibanding Juli tahun lalu Rp 341,4 triliun. 

Selanjutnya, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) terealisasi Rp 458,8 triliun atau terkontraksi 3,4 persen dibanding periode sama 2019 Rp 475,1 triliun. Realisasi TKDD yang mencapai 60,1 persen dari target Rp763,9 triliun ditunjang oleh realisasi dana desa yang tumbuh 50,7 persen yakni Rp 47,9 triliun, sedangkan untuk TKD terkontraksi 5,1 persen yaitu Rp 410,9 triliun. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.