Dark/Light Mode

Setiap Orang Disuntik Dua Kali

Daya Kebal Vaksin Covid-19 Berjangka Waktu Dua Tahun

Jumat, 28 Agustus 2020 07:50 WIB
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir (kanan) saat rapat dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Kamis (27/8). (Foto: Rizki Syahputra/RM)
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir (kanan) saat rapat dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Kamis (27/8). (Foto: Rizki Syahputra/RM)

 Sebelumnya 
Dia menjelaskan, untuk memastikan vaksin efektif, setiap orang akan menjalani vaksinasi Covid-19 dua kali. Jika tahun ini Indonesia mendapatkan 30 juta vaksin, maka vaksin itu baru bisa untuk 15 juta orang. “Vaksin di akhir tahun 2020 akan jalan tentu jika uji klinisnya berjalan dengan baik,” imbuhnya.

Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito menerangkan, sejauh ini telah ada tiga kandidat vaksin dari China yang akan dipakai di Indonesia. Yakni, Vaksin Corona hasil kerja sama Bio Farma degan Sinovac. Kedua, Vaksin Sinopharm. Ketiga, Vaksin Corona dari Cansino, juga buatan perusahaan China.

Baca juga : Vaksin Made In China Belum Ada Label Halal

Dari tiga itu, Vaksin Sinovac yang sudah diuji klinis di Indonesia. Sebanyak 1.620 relawan di targetkan menjadi relawan uji vaksin ini. Termasuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo yang tercatat mendaftarkan diri sebagai relawan Vaksin Sinovac.

Sementara dua calon vaksin lain nya masih menunggu proses pengembangan dan jalinan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan perusahaan China tersebut. “Perusahaan Cansino yaitu perusahaan pertama yang mendapat paten pembuatan vaksin. Vaksin ini dibuat dari protein virus adenovirus yang sudah dilemahkan,” jelas Wiku.

Baca juga : Sputnik V, Vaksin Covid-19 Pertama Dunia Milik Rusia Laris Manis

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia juga mengembangkan vaksin sendiri. Vaksin itu diberi nama Vaksin Merah Putih. Vaksin itu hingga kini baru masuk tahap uji laboratorium. Vaksin ini akan terus dikembangkan meskipun vaksin hasil kerja sama dengan perusahaan China sudah lebih dulu lolos uji klinis dan melakukan produksi massal. Hal ini dilakukan untuk mengejar kebutuhan vaksin, mengingat jumlah masyarakat Indonesia mencapai lebih dari 250 juta. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.