Dark/Light Mode

Andalkan Candi Borobudur

Ganjar Optimis Bandara Yogyakarta Dongkrak Pariwisata Jateng

Jumat, 28 Agustus 2020 15:53 WIB
Gubernur Jateng,  Ganjar Pranowo
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo

RM.id  Rakyat Merdeka - Bandara Internasional Yogyakarta yang baru diresmikan Presiden Jokowi diyakni mampu mendongkrak pariwisata di Provinsi Jatwa Tengah, khususnya kawasan Objek Wisata Candi Borobudur.

"Tentu sebagai orang yang cukup lama hidup di Yogyakarta, saya ikut senang. Sebagai Gubernur, saya merasa terbantu karena hubungan Yogyakarta dan Jateng semakin akrab. Dan kami punya kepentingan untuk mengembangkan Borobudur," kata Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo   saat menghadiri peresmian Bandara Internasional Yogyakarta, di Kulonprogo, Jumat (28/8).

Ganjar meyakini keberadaan bandara yang mampu didarati pesawat terbang berukuran besar, seperti Airbus 380 dan Boeing 777 itu akan menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Objek Wisata Candi Borobudur.

Baca juga : Menhub Maksimalkan Bandara Yogyakarta

Selain aksesnya mudah, lanjut dia, jarak yang ditempuh juga semakin dekat dibanding turun di Bandara Internasional Ahmad Yani, Kota Semarang atau Bandara Internasional Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali karena hanya berjarak 60 kilometer dari Objek Wisata Candi Borobudur.

Ganjar juga memuji keberadaan Bandara baru itu memiliki desain dan interior yang sangat bagus.

"Hasilnya oke, tidak hanya sekedar fungsi manfaatnya yang bisa didarati pesawat jumbo, tapi interior dan detilnya bagus banget. Dan ini karya anak bangsa yang patut diapresiasi," ujarnya.

Baca juga : Silakan Tindak dan Bina Warga Tak Patuh Protokol Kesehatan

Saat peresmian, Presiden menjelaskan Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) juga memiliki panjang lintasan pesawat (runway) hingga 3.250 meter, sehingga mampu mengakomodir penerbangan dan pendaratan pesawat berbadan besar seperti Airbus 380 dan Boeing 777, sedangkan luas terminalnya mencapai 17 ribu meter persegi.

Bandara Internasional Yogyakarta juga, kata Presiden Jokowi, memiliki daya tahan terhadap gempa yang berkekuatan hingga 8,8 Skala Ricther, dan mampu menahan gelombang tsunami dengan ketinggian 12 meter.

Pengerjaan bandara tersebut hanya membutuhkan waktu 20 bulan. Presiden Jokowi berharap ketika pandemi Covid -19 usai dan Indonesia telah melakukan vaksinasi kepada masyarakat, Bandara Internasional Yogyakarta dapat menjadi bandara yang dipadati para penumpang. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.