Dark/Light Mode

Usia Di Atas 18 Tahun Diberi Vaksin Anti Covid-19

Erick: Bukan Berarti Generasi Muda Dikorbankan Lho Ya...

Jumat, 4 September 2020 05:53 WIB
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir . (Istimewa)
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir . (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir menjelaskan rencana pemerintah memberikan vaksin anti Covid-19 kepada masyarakat yang berusia di atas 18 tahun terlebih dahulu.

Menurut Erick, alasan mendahulukan pemberian vaksin pada masyarakat yang berusia di atas 18 tahun lantaran dianggap memiliki daya tahan tubuh yang sangat bagus.

Jadi jangan sekali-kali mengartikan langkah tersebut sebagai mengorbankan generasi muda. “Jadi bukan berarti nanti generasi muda dikorbankan, bukan. Nanti ada yang melintir generasi muda dikorbankan lagi,” ujar Erick usai rapat bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta, kemarin.

Memang diakui Erick, pemerintah belum melakukan uji coba klinis kepada warga usia tersebut. Tapi dia yakin usia 18 tahun ke atas itu sudah memiliki daya tahan tubuh yang kuat.

Lebih lanjut, Erick memaparkan pemerintah mematok target pemberian vaksin Covid-19 kepada 70 persen atau sekitar 161 juta masyarakat pada 2021. Sebanyak 93 juta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan akan diberikan vaksin gratis.

Baca juga : Erick: Bukan Sekadar Beli Tapi Ada Transfer Ilmunya

“Dengan perkiraan penduduk 230 juta, kami baru memfokuskan mendapatkan vaksin untuk 70 persen penduduk,” kata Erick. Pemberian vaksin nantinya akan dilakukan oleh 1,5 juta dokter, perawat dan bidan.

Pemerintah akan bekerja sama dengan IDI dan PPNI untuk mendapatkan data tenaga kesehatan tersebut. Termasuk penentuan kriteria dokter, perawat dan bidan yang akan melakukan imunisasi.

“Ini menjadi kekuatan kami untuk nanti melakukan imunisasi massal atau vaksinasi massal awal tahun yang kami usahakan lebih cepat lagi kalau bisa. 1,5 juta ini yang harus mendapatkan vaksin duluan karena beliau ini yang terdepan,” jelasnya.

Erick menambahkan, vaksinasi virus corona gratis akan mengacu pada data di BPJS Kesehatan. Vaksin gratis akan diprioritaskan untuk peserta PBI BPJS Kesehatan, yang jumlahnya 93 juta orang.

Dia memastikan negara akan hadir buat masyarakat yang membutuhkan, dalam hal ini vaksin virus corona gratis. Tapi, nantinya data peserta PBI BPJS Kesehatan akan diverifikasi kembali untuk memastikan bahwa tidak ada orang-orang mampu yang justru mendapatkan vaksinasi gratis dari pemerintah.

Baca juga : Cak Imin Ingatkan Perlunya Inovasi Dan Terobosan Baru

Selain peserta PBI, para dokter dan perawat juga akan diprioritaskan mendapatkan vaksin gratis dari pemerintah. Sebab mereka adalah garda terdepan dalam melawan pandemi ini.

“Ini yang kita masukkan ke dalam skala prioritas berdasarkan data yang riil, siapa yang bisa dikedepankan untuk divaksin dahulu, seperti tadi, dokter dan perawat yang memang saat ini menjadi garda terdepan,” tambah Erick.

Selain itu, Erick juga memastikan, pemerintah tidak akan memberikan patokan harga vaksin covid-19. Kewenangan penetapan harga akan diserahkan kepada penjual untuk jenis vaksin mandiri.

Sedangkan vaksin gratis ditanggung pemerintah. Namun, untuk yang mandiri dia belum menyebut berapa harga yang harus dikeluarkan oleh masyarakat.

“Harga itu dinamikanya tinggi, tergantung masing-masing penjual yang tetapkan harga, bukan saya. Karena itu, vaksin Merah Putih harus kami buat supaya kalau negara lain mau beli vaksin, kami tetapkan harga. Kalau hari ini kami tidak tetapkan harga,” jelasnya.

Baca juga : PT Angkasa Pura II Dongkrak Efisiensi Penerbangan Via A-CDM

Dia mengatakan, jika nanti terdapat perbedaan harga vaksin, maka bergantung pada faktor biaya penemuan vaksin, kapasitas produksi dan sebagainya. Namun, Erick memastikan vaksin Covid-19 yang siap edar memiliki kualitas bagus lantaran sudah melalui uji klinis tahap ketiga.

“Jadi kalau ditanya vaksin kenapa ada yang 5 dolar AS, 8 dolar dan 20 dolar. Kalau dibilang karena kualitas tidak juga, karena semuanya kualitas bagus karena sudah uji klinis ketiga,” imbuhnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.