Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Luhut: Produsen Farmasi Nasional, Ayo Dong Kebut Bikin Obat Covid-19

Minggu, 27 September 2020 12:51 WIB
Luhut: Produsen Farmasi Nasional, Ayo Dong Kebut Bikin Obat Covid-19

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan meminta produsen farmasi nasional agar mempercepat produksi obat Covid-19. Salah satunya, Remdesivir.

Permintaan ini disampaikan Luhut dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penyediaan Obat Covid-19 di Jakarta, pada Sabtu (26/9). “Harus diupayakan untuk segera diproduksi dalam negeri. Kita cari bahan-bahannya itu nanti. Jangan ada hambatan,” tegas Menko Luhut kepada Dirut Bio Farma Honesti Basyir.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, yang hadir dalam rakor virtual itu juga mendukung semua riset yang dilakukan untuk memproduksi Remdesivir dalam negeri.

“Saya back up untuk kebutuhan obat apa pun. Pasti akan kami dukung, karena kami tinggal ajukan dan adakan bersama dengan BUMN dan BPOM. Kami akan koordinasikan supaya segala sesuatu tepat sasaran, tepat waktu. Kita harus pastikan, bahwa kita tidak membuat kebijakan yang  tidak bisa menyelamatkan pasien Covid, seperti yang disampaikan Pak Luhut," papar Terawan.

Baca juga : Puan: Revolusi Mental Dibutuhkan untuk Hadapi Pandemi Covid-19

Menjawab permintaan Menko Luhut, Dirut Bio Farma Honesti mengatakan pihaknya telah mengurus izin untuk memproduksi Remdesivir.

“Ada dua cara yang kami lakukan yakni kita mengadakan kerja sama dengan India. Sementara, kita akan melakukan uji klinis nanti kerja sama dengan BUMN. Di samping izin impor, kami juga sedang riset untuk produksi dalam negeri," ujarnya.

Bio Farma telah melakukan uji klinis skala pilot untuk produksi Remdesivir dalam negeri.

Menanggapi hal tersebut, Menko Luhut meminta agar demi kepentingan nasional, Bio Farma segera mengambil langkah yang cepat dan tepat agar bahan baku untuk produksi nasional dapat segera dilakukan.

Baca juga : TPU Pondok Ranggon Jadi Saksi Banyak Orang Meninggal Karena Covid-19

“Untuk kepentingan emergency dan kepentingan nasional. kita harus cepat dan jangan terlalu kaku. Karena ini untuk kemanusiaan,” kata Menko Luhut dengan nada serius.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan, pihaknya telah memproses izin uji klinis untuk Remdesivir.

“Terkait bahan baku dari China, kami sudah mencatat dan akan cari jalan yang terbaik dengan tetap menjaga aspek keamanan dan mutu,” ujarnya.

Selain membahas tentang pengadaan Obat Remdesivir dan peralatan yang dibutuhkan untuk merawat pasien Covid 19 di RS, dalam Rakor itu juga dibahas mengenai cash flow  rumah sakit yang melayani pasien Covid 19.

Baca juga : Camat Kelapa Gading Jakut Meninggal Akibat Covid-19

Cash flow ini penting untuk keselamatan pasien karena tanpa cash flow yang baik maka safetynya tidak akan ada,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Direktur Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir mengungkap, kadang arus kas RS yang melayani pasien Covid 19 terganggu karena mereka terlambat mengajukan klaim ke BPJS.

Untuk mengatasi hal ini, Menko Luhut meminta pihak Kemenkes agar segera berkoordinasi dengan rumah sakit. “Buat video call.dengan RS 100-100 per wilayah kan hanya empat kali, tolong kordinasikan agar masalah selesai,” perintahnya.

Selain itu Menko Luhut juga meminta agar dibuat mekanisme baku untuk prosedur pengajuan klaim Covid 19. Terakhir, dia meminta agar semua pihak terkait dapat bekerja sama dengan baik. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.