Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bikin Surat Terbuka, Menaker Minta Buruh Tak Mogok Nasional

Senin, 5 Oktober 2020 23:29 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (Foto: Istagram/idafauziyahnu)
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (Foto: Istagram/idafauziyahnu)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah membuat surat terbuka yang ditujukan untuk para serikat buruh/serikat pekerja menyusul disahkannya RUU Cipta Kerja oleh DPR. Ida berharap, serikat buruh mengurungkan rencana menggelar aksi mogok nasional.

Ida memberi judul surat terbukanya, “Hati Saya Bersama Mereka yang Bekerja dan yang Masih Menganggur”. Isinya ada delapan paragraf. Di dalamnya dia memastikan bahwa aspirasi buruh sudah ditampung dalam RUU Cipta Kerja.

“Kepada teman-teman serikat pekerja/serikat buruh, sejak awal 2020 kita telah mulai berdialog tentang RUU Cipta Kerja, baik secara formal melalui lembaga tripartit maupun secara informal. Aspirasi kalian sudah kami dengar, sudah kami pahami. Sedapat mungkin aspirasi ini kami sertakan menjadi bagian dari RUU ini. Pada saat yang sama, kami juga menerima aspirasi dari berbagai kalangan,” tulis Ida, di pembukaan surat terbuka itu, seperti yang diterima redaksi, Senin (5/10).

Baca juga : Cegah Corona, Pengusaha Minta Buruh Tak Mogok

Ida mengaku berupaya mencari titik keseimbangan. Antara melindungi yang telah bekerja dan memberi kesempatan kerja pada jutaan orang yang masih menganggur, yang tak punya penghasilan dan kebanggaan. “Tidak mudah memang, tapi kami perjuangkan dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.

Ida paham, ada sebagian buruh yang kecewa atau belum puas. Dia juga menerima dan mengerti. “Ingatlah, hati saya bersama kalian dan bersama mereka yang masih menganggur," uca”nya.

Terkait rencana mogok nasional, Ida meminta agar dipikirkan lagi dengan tenang. Karena situasi jelas tidak memungkinkan untuk turun ke jalan, untuk berkumpul. Pandemi Covid masih tinggi, masih belum ada vaksinnya. 

Baca juga : Bank Mandiri Raih Award HR Asia 

“Pertimbangkan ulang rencana mogok itu. Bacalah secara utuh RUU Cipta Kerja ini. Banyak sekali aspirasi teman-teman yang kami akomodir. Soal Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), outsourcing, syarat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), itu semua masih mengacu pada Undang-Undang lama. Soal upah juga masih mengakomodir adanya UMK. Jika teman-teman ingin 100 persen diakomodir, itu tidak mungkin. Namun, bacalah hasilnya. Akan terlihat bahwa keberpihakan kami terang benderang,” jelas Ida

Karena sudah banyak yang diakomodir, lanjutnya, maka mogok menjadi tidak relevan. Dia meminta para buruh melupakan rencana itu. “Jangan ambil risiko membahayakan nyawa kalian, istri, suami dan anak-anak di rumah. Mereka wajib kita jaga agar tetap sehat.”

Ida mengajak para buruh untuk kembali duduk bareng. Dengan semangat untuk melindungi yang sedang bekerja dan memberi pekerjaan bagi yang masih nganggur. Dia dengan antusias menunggu kehadiran para buruh di meja dialog, bukan di jalanan. 

Baca juga : 4 Serikat Buruh Tak Ikut Mogok Tolak RUU Cipta Kerja

“Saya percaya kita selalu bisa menemukan jalan tengah yang saling menenangkan. Kita sedang berupaya menyalakan lilin dan bukan menyalahkan kegelapan. Salam sayang saya kepada keluarga di rumah. Tetaplah sehat. Kita rawat kita,” tutup Ida. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.