Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Doni Khawatir Demo UU Ciptaker Bikin Klaster Keluarga Meningkat
Sabtu, 10 Oktober 2020 18:28 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo khawatir, kluster keluarga Covid-19 akan meningkat akibat demo Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Dia mengimbau, masyarakat menghindari kerumunan massa termasuk demo.
"Saya selaku Ketua Satuan Tugas mengajak kepada seluruh komponen masyarakat, seluruh pimpinan dan lapisan, baik di pusat maupun daerah, memperhatikan protokol kesehatan. Jangan sampai membiarkan terjadinya kerumunan yang berdampak pada keselamatan," kata Doni seperti ditulis, Sabtu (10/10).
Dia menjelaskan, sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kedaruratan Kesehatan bahwa dalam kondisi kedaruratan kesehatan, ketentuan tentang protokol kesehatan harus dipatuhi oleh seluruh komponen bangsa. Dia menegaskan, salah satu protokol kesehatan yang harus dipatuhi adalah rangkaian 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Baca juga : Gelora Minta Pemerintah Ambil Pelajaran
Pihaknya bahkan terus menggencarkan kampanye #ingatpesanibu, #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun demi meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pencegahan penyebaran virus Covid-19.
"Ketika pulang ke rumah, bertemu dengan orang-orang yang disayangi, orang-orang yang dikasihi, maka bisa juga mereka yang tidak keluar rumah pun akan terpapar Covid-19. Risikonya sangat besar bagi keluarga yang rentan atau mereka yang sudah lansia," katanya.
Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini merasa prihatin dengan aksi unjuk rasa di sejumlah daerah dalam beberapa hari terakhir, karena telah menyebabkan kerumunan massa dalam jumlah besar. "Secara tidak sadar kita tertular Covid-19 saat aksi demo, kemudian kita membawanya kerumah dan mwnularkannya kepada kepada keluarga kita. Risikonya besar untuk mereka yang di rumah dan punya komorbid," jelasnya.
Baca juga : Bos KSPSI Bantah Demo Buruh Tolak UU Ciptaker Ditunggangi
Doni juga mengingatkan tentang salus populi suprema lex esto yakni keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi. Selain itu, Doni menjelaskan, maraknya unjuk rasa untuk menolak UU Ciptaker membuat kasus Corona di Indonesia berpotensi melonjak. Hal ini bisa membebani kerja para tenaga kesehatan yang sudah berat.
“Padahal dalam kondisi darurat kesehatan, yang diikuti Undang-Undang Nomo 6 Tahun 2018 tentang Kedaruratan Kesehatan, ketentuan protokol kesehatan harus dipenuhi seluruh komponen bangsa, dengan menjaga jarak dan menghindari kerumunan,” jelasnya.
Dia menambahkan, penanganan kesehatan sudah semakin baik. Jumlah rumah sakit yang menjadi rujukan Covid-19 juga bertambah dan dengan fasilitas yang semakin baik. Dia berharap, dokter-dokter kita tidak kelelahan, sehingga dokter punya waktu dan kesempatan untuk relaks, untuk istirahat.
Baca juga : PDIP Tuding Ada Kepentingan Politik
“Karena kalau kita bebankan, dokter tidak punya waktu yang cukup untuk istirahat, maka dampaknya juga sangat fatal," jelasnya. [DIR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya