Dark/Light Mode

Puskesmas Yang Tentukan

Hotel Isolasi Mandiri Hanya Untuk OTG, Yang Bergejala Dirawat Di RS

Selasa, 13 Oktober 2020 16:58 WIB
Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan dr. Rita Rogayah, Sp.P (K), M.A.R.S. (Foto: Satgas Covid)
Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan dr. Rita Rogayah, Sp.P (K), M.A.R.S. (Foto: Satgas Covid)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat yang mengalami gejala mirip Covid-19 diminta segera datang ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) setempat untuk memastikan penanganan secara dini.

Petugas faskes atau puskesmas setempat nantinya yang akan memutuskan penempatan masyarakat terkonfirmasi positif Covid-19.

Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Rita Rogayah mengatakan, penentuan pasien konfirmasi ke rumah sakit atau hotel isolasi mandiri harus ada rujukan dari faskes.

Tapi, jika ada keluhan atau gejala, langsung dirujuk ke rumah sakit. "Kalau di hotel isolasi mandiri, itu untuk yang terkonfirmasi tanpa gejala (OTG)," ujar dr. Rita Rogayah dalam talkshow ”Update Wisma Atlet: Ketersediaan Fasilitas Isolasi Mandiri dan Perkembangan RS Rujukan di 11 Provinsi Prioritas" di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Senin (12/10).

Baca juga : Pasien Sembuh Di Flat Isolasi Mandiri Sebanyak 145 Orang

Dr Rita menjelaskan, saat ini terdapat 132 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 sesuai Surat Keputusan Kementerian Kesehatan  dengan 35 ribu tempat tidur, dan 771 dari SK Gubernur atau Kabupaten/Kota. Total tempat tidur isolasi, ada 51.202.

Sampai Oktober ini, ada penambahan ruang isolasi. Sehingga, persentase ruang isolasi saat ini ada di rentang 40-50 persen. Bila dilihat dari kondisi rasio penggunaan tempat tidur di ruang isolasi mandiri, ketersediaannya masih mencukupi.

“Mudah-mudahan, tidak bertambah kasusnya. Kami sudah menyiapkan rumah sakit rujukan dari SK Kemenkes dan SK Gubernur," jelas dr. Rita.

Beberapa kali dr. Rita menegaskan, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 menjalankan perawatan di rumah sakit rujukan atau hotel isolasi mandiri gratis. Seluruh biaya perawatan dari rumah sakit atau hotel ditanggung pemerintah.

Baca juga : Warga Kena Covid-19 Bakal Takut Lapor Tuh

"Kalau masuk rumah sakit hingga ICU, semua biaya tanggung jawab pemerintah," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono mengatakan, tingkat kesembuhan selalu meningkat hari per hari hingga 83 persen.

Tingkat kesembuhan ini dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya adalah pelayanan atau tata laksana di RS Darurat Covid-19 pasien, yang sesuai peraturan Kemenkes dan dilakukan para dokter ahli penyakit paru.

Faktor lainnya adalah obat-obatan dan psikologis pasien, yang selalu merasa nyaman.

Baca juga : Anies Ucapkan Selamat `Hari untuk Tahu`, Netizen Balas: Selamat Hari Tempe

Jenderal bintang dua yang sehari-hari bertugas sebagai Kepala Pusat Kesehatan TNI itu mengingatkan, agar pasien selalu melakukan olahraga. Baik yang menjalani isolasi mandiri, atau gejala ringan.

Terkait ketersediaan obat, dr. Tugas mengatakan setiap hari pihaknya selalu memberikan laporan ketersediaan obat.

“Selalu dilaporkan obat yang stok kurang dan sebagainya. Kami memberikan instruksi ke bagian farmasi, untuk diajukan ke Kemenkes agar disiapkan obat-obatannya," pungkas dr. Tugas. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.