Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wapres: Islamophobia Harus Dilawan, Harus Jadi Bahan Introspeksi

Selasa, 10 November 2020 14:52 WIB
Wapres: Islamophobia Harus Dilawan, Harus Jadi Bahan Introspeksi

 Sebelumnya 
Merujuk pada hasil penelitian PEW Research Tahun 2017, Ma’ruf mengatakan lebih dari 41 persen warga Amerika Serikat menganggap Islam berkaitan erat dengan tindak terorisme dan kekerasan.

Lebih dari 44 persen melihat Islam dan demokrasi tidak berjalan bersama, serta hampir 50 persen warga negeri Paman Sam menilai sebagian Muslim dunia anti-Amerika.

Baca juga : Pemuda Harus Siap Hadapi Percaturan Global

“Di Eropa, persepsi terhadap Islam juga tidak jauh berbeda. Dari hasil survei di 10 negara Eropa, tercatat lebih dari 50 persen warga Eropa memandang Islam secara negatif,” katanya.

Selain itu, pusat-pusat pendidikan berbasis Islam juga mendapat stigma negatif karena dianggap sebagai tempat pembibitan ideologi ekstrem dan radikal.

Baca juga : Imam Besar Istiqlal: Santri Harus Proaktif Jalankan Protokol Kesehatan, Harus Jadi Contoh

"Generalisasi terhadap peran negatif madrasah diperoleh hanya karena orang Barat melihat bahwa beberapa pelaku teroris merupakan alumni madrasah," katanya.

Ma’ruf mengatakan kebencian dan ketakutan terhadap Islam dan Muslim tersebut disebabkan oleh ketidaktahuan terhadap ajaran agama Islam sesungguhnya.

Baca juga : Panen Padi Di Konawe Selatan, Mentan: Jadilah Pejuang Pertanian

"Sumber utama dari kebencian terhadap Islam itu adalah ketidaktahuan atau ketidakpahaman terhadap apa Islam itu. Al-Insaanu Aduwwu maa Jahilu, manusia itu memang cenderung memusuhi apa yang tidak diketahui,” ujarnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.