Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Inilah Hasil Final Olimpiade Bahasa Prancis Di Indonesia

Jumat, 9 Oktober 2020 12:32 WIB
Inilah Hasil Final Olimpiade Bahasa Prancis Di Indonesia

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedutaan Besar Prancis di Indonesia bekerja sama dengan Perhimpunan Pengajar Bahasa Prancis Seluruh Indonesia (APFI) dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bahasa Prancis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menggelar Final Olimpiade Bahasa Perancis Tingkat SMA/SMK/MA dan Perguruan Tinggi se-Indonesia secara daring pada Kamis, 8 Oktober 2020.

Pada babak penyisihan tingkat provinsi, panitia menerima total 660 video kreatif. Yang terdiri dari 559 video para pelajar setingkat SMA bertema “Kata yang Saya Suka dalam Bahasa Perancis”. Sedangkan 101 video para mahasiswa dengan tema “Ciri Khas Daerah Saya”.

Dewan juri terdiri dari perwakilan IFI-Kedubes Prancis, perwakilan APFI dan perwakilan P4TK Bahasa Prancis Kemdikbud.

 Setelah diseleksi dengan pertimbangan relevansi dengan tema lomba, kualitas teknis dan artistik serta pilihan kata dan pesan yang disampaikan, terpilih 8 video terbaik tingkat SMA dan 14 video terbaik tingkat perguruan tinggi.

Mereka kemudian berkompetisi di babak final pada 8 Oktober. Format lomba di babak final adalah cerdas cermat seputar budaya, sastra, sosial politik dan geografi Prancis serta pertanyaan terbuka untuk menguji kemampuan lisan berbahasa Perancis. 

Baca juga : Mondelez International Buka Pusat penelitian kakao di Indonesia

Di tingkat SMA, Ahmad Erwin Syah Darbi (SMAN 1 Jepara) meraih skor tertinggi dan keluar sebagai Juara I. Juara II diraih Cornelia Talita (SMAN 3 Bogor) dan Juara III diraih Fatur Arkan (SMAN 9 Bandar Lampung).

Juara pertama mendapatkan tiket dan akomodasi serta kursus di Prancis selama dua pekan bersama 1 guru pendamping. Juara kedua dan ketiga mendapatkan perangkat elektronik.

Auliya Zahra (SMAN 9 Bandar Lampung) juga terpilih sebagai Video Terfavorit dengan perolehan “Likes” terbanyak di media sosial. 

Pemenang tingkat SMA, Ahmad Erwin yang bangga bisa mewakili Provinsi Jawa Tengah mengatakan, “Finalis tingkat SMA diwajibkan membaca karya sastra berjudul ‘Le Mystere du vieux port’ karya Pascal Paoli. Guru pendamping kami Bapak Yusmanto membantu berlatih soal seputar buku tersebut hingga saya bisa menjawab dengan baik. Karena itu kemenangan ini adalah hasil persiapan dan kerja sama yang baik dengan para guru.” 

Di tingkat perguruan tinggi, Pandu Galih Prakoso (Program Studi Sastra Perancis Universitas Negeri Semarang) meraih skor tertinggi dan berhak atas hadiah perjalanan 2 pekab ke Prancis untuk wisata dan mengikuti summer course.

Baca juga : Menpora Akan Bangun Laboratorium Anti Doping Di Indonesia

Juara kedua diraih mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Jakarta, Kris Ardansyah Nasution yang sekaligus peraih kategori Video Terfavorit dengan meraih 4836 “Likes” di media sosial.

Juara ketiga diraih Yondry Imanuel Sapulete (Prodi Sastra Prancis Universitas Padjadjaran Bandung). 

Sangpemenang utama Pandu Galih Prakoso dari UNNES mengatakan, “Saya mempersiapkan diri secara intensif dengan banyak membaca buku dan berita daring seputar aktualitas sosial politik Perancis. Saya juga baca harian Le Monde untuk membiasakan diri berbahasa Prancis formal. Selain itu Wikipedia dan YouTube juga jadi sarana belajar yang informatif dan menyenangkan.”

Menurut Pandu, dalam pembuatan video maupun persiapan babak final, ia banyak mendapat masukan dan bimbingan dari dua dosen favoritnya, Suluh Edhi Wibowo dan Sunahrowi. 

Menurut Kepala P4TK Bahasa Prancis Kemdikbud Elvira Ratnasari, dari olimpiade ini para pengajar dapat mengambil ide dan inisiatif terkait teknik dan model pengajaran bahasa Prancis.

Baca juga : Smart Village, Wajah Masa Depan Indonesia

Menurutnya, “Dari lomba ini kita lihat anak didik menyukai hal-hal yang dekat dengan teknologi dan keseharian mereka. Para guru dan dosen sebisa mungkin mengupayakan padu padan pengajaran bahasa dengan teknologi informasi hingga proses pembelajaran lebih menyenangkan.”

Halsenada dikatakan Ketua APFI Tri Indri Hardini, “Pelajar dan mahasiswa saat ini, terlebih di masa pandemi, sangat bergantung pada gawai untuk pendidikan dan hiburan. Terbukti dari olimpiade ini, keakraban mereka dengan teknologi bisa berbuah kreativitas.” Ia berharap olimpiade ini diadakan setiap tahun. 

Mengapresiasi diadakannya Olimpiade Bahasa Perancis Se-Indonesia, Prof Dadang Sunendar, Kepala Bidang Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud RI yang turut menjadi anggota dewan juri mengatakan, “Pelajar dan mahasiswa pertama-tama harus menguasai bahasa Indonesia. Lalu jangan lupa kuasai dan lestarikan bahasa daerah masing-masing. Terakhir, pelajari dan kuasai bahasa asing. Penguasaan bahasa-bahasa ini akan membuka pintu kesempatan dalam perjalanan studi dan karier di masa depan.”

Acara final ditutup Duta Besar Perancis untuk Indonesia dan Timor Leste Olivier Chambard yang mengapresiasi orisinalitas karya dan antusiasme seluruh peserta dan pengajar.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.