Dark/Light Mode

Wapres: Izin BPOM Dan MUI Harus Keluar Sebelum Vaksinasi

Kamis, 19 November 2020 13:08 WIB
Wapres, Maruf Amin
Wapres, Maruf Amin

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin meninjau simulasi vaksinasi Covid -19 di Puskesmas Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/11).

Dalam kunjungannya, Wapres mengatakan, izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait vaksin Covid -19 harus sudah terbit sebelum pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat.

“Vaksinnya sudah ada dan sedang diuji klinis yang ada di Beijing itu. Sudah ada tim bersama BPOM dan MUI. Nanti menjelang vaksinasi, izin dan fatwa itu harus terlebih dahulu keluar,” kata Maruf.

Wapres menjelaskan, ada dua kategori Fatwa dari MUI dalam vaksin tersebut, yakni kehalalan vaksin atau kondisi kedaruratan pandemi yang membolehkan vaksin tersebut disuntikkan ke masyarakat meskipun belum halal.

Baca juga : Batas Lahan HTI Dan Hutan Rakyat Harus Jelas

“Kebolehan dari MUI itu bisa karena vaksin halal atau karena dasarnya kedaruratan. Yang penting MUI sebagai lembaga otoritas akan memberikan fatwanya tentang masalah itu,” tambahnya.


Maruf menambahkan, uji klinis, izin dan fatwa terhadap vaksin tersebut merupakan persiapan yang dilakukan Pemerintah untuk memastikan vaksinasi bagi masyarakat berjalan baik dan tanpa hambatan.

“Jadi persiapan ini betul-betul matang, sehingga ketika nanti terjadi vaksinasi itu tidak ada hambatan apa-apa,” tukasnya.

Vaksin dapat disuntikkan kepada masyarakat apabila memiliki otorisasi penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA), yakni izin sementara yang dikeluarkan untuk penggunaan metode atau produk medis tertentu. 

Baca juga : Rentan Covid, Ibu Hamil Tolong Keluar Rumah Seperlunya Saja

Panduan EUA dikeluarkan oleh BPOM Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) berdasarkan rekomendasi dan data informasi terkait.

Sementara itu, BPOM RI telah memastikan bahwa EUA untuk vaksin di Indonesia paling cepat bisa diperoleh pada Januari 2021.

Indonesia telah melirik beberapa kandidat vaksin dari sejumlah negara, termasuk buatan Sinovac dari China. 

Vaksin Sinovac saat ini telah memasuki tahap uji klinis tahap ketiga dan telah diaudit oleh tim dari BPOM dan MUI di Beijing, China.

Baca juga : Wapres: Islamophobia Harus Dilawan, Harus Jadi Bahan Introspeksi

Pada tahap pertama, sebanyak tiga juta vaksin akan didatangkan ke Indonesia yang diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, anggota TNI dan Polri, serta orang yang bertugas langsung dalam penanganan Covid-19. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.