Dark/Light Mode

KLHK Mau Bangun Pusat Persemaian Skala Besar Januari 2021

Jumat, 27 November 2020 19:46 WIB
Menteri LHK, Siti Nurbaya saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau Pusat Sumber Benih dan Persemaian Rumpin, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/11)
Menteri LHK, Siti Nurbaya saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau Pusat Sumber Benih dan Persemaian Rumpin, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/11)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah akan membangun pusat perbenihan dan persemaian skala besar pada Januari 2021. 

Hal itu dikatakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau Pusat Sumber Benih dan Persemaian Rumpin, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/11)

Menteri dari Partai NasDem ini mengatakan, setiap unit persemaian akan memproduksi bibit hingga diatas 10-15 juta per tahun. 

“Pembangunan persemaian dilakukan pada, Januari 2021 dan akan ditata manajemen perbenihan yang baik sesuai arahan Presiden,” kata Siti saat mendampingi Presiden meninjau Pusat Sumber Benih dan Persemaian Rumpin, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/11)

Baca juga : BCA Borong 5 Penghargaan Di ESG Award 2020

Siti menuturkan, kebijakan membangun persemaian dilakukan dalam konsep yang utuh, meliputi pembangunan fisik produksi bibit, didukung oleh kebijakan kelembagaan sebagai persemaian nasional, bahkan internasional, manajemen persemaian, serta peningkatan sumber daya manusia ahli benih dan bibit tanaman kehutanan. 

Sejak tahun 2019 lalu, pemerintah kata Siti, sudah melakukan langkah korektif dalam hal pemulihan lingkungan. Pusat-pusat persemaian dengan pola Kebun Bibit Rakyat, Kebun Bibit Desa dan Persemaian Permanen yang ada selama ini masih sangat terbatas dibandingkan dengan kebutuhan mengatasi kerusakan lingkungan. 

Hal tersebut juga mendasari pemerintah membangun persemaian skala besar di beberapa wilayah.

Selanjutnya, penanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) juga ditingkatkan dari 23.000 Ha rata-rata per tahun sampai dengan 2018, menjadi 230.000 Ha pada  2019. 

Baca juga : 57 Persen Sekolah Belum Siap Belajar Tatap Muka, Aduh!

Namun, dengan adanya Pandemi terdapat penyesuaian sehingga terlaksana 168.000 Ha atas dukungan APBN 2020 dan rehabilitasi kewajiban swasta pemegang izin tambang. 

Sementara program padat karya penanaman mangrove, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional juga dilakukan seluas 16.000 Ha tahun 2020, sebelumnya di bawah 2.000 Ha per tahun. 

Namun Presiden meminta kepada KLHK untuk dilaksanakan rehabilitasi mangrove seluas 630.000 Ha, dan membangun persemaian skala besar untuk mangrove setidaknya sebanyak 2 unit. 

"Saya segera konsolidasikan kepada jajaran LHK untuk pembangunan Nursery Centre. Khusus di Rumpin, akan dikembangkan dari persemaian yang ada, yang dibangun dengan kerja sama Korea-Indonesia tahun 2008-2019, yang masih terbatas pada bobot teknik kultur jaringan dan kebun bibit percobaan, bukan skala produksi tapi hanya pada skala lab untuk pelatihan," terang Siti.

Baca juga : DPR Minta Karantina Pertanian Dan Ikan Diperkuat

Menurut Siti, rencana Pusat Perbenihan dan Riset Hutan Tropika Rumpin ini akan menjadi pedoman teknis pembangunan paralel pada lima persemaian modern lainnya di Indonesia. 

"Semua akan dibangun diawali Rumpin pada Januari 2021. Kemudian menyusul paralel di lima  lokasi lainnya. Rancangan dan anggaran sudah ada, semua siap dilaksanakan dan akan disesuaikan dengan arahan Presiden," ungkap Siti.[NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.