Dark/Light Mode

Menhub : Manggarai Akan Jadi Pusat Stasiun Kereta Api Di Jabodetabek

Minggu, 29 November 2020 21:03 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan Proyek Double Double Track/DDT (Jalur Dwi Ganda) KA Manggarai – Cikarang. (Dok. Kemenhub)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan Proyek Double Double Track/DDT (Jalur Dwi Ganda) KA Manggarai – Cikarang. (Dok. Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan Proyek Double Double Track/DDT (Jalur Dwi Ganda) KA Manggarai – Cikarang. Nantinya, Manggarai akan menjadi pusat stasiun KA di Jabodetabek.

Menhub menjelaskan, semua rute kereta yang ada di Jabodetabek akan bersinggungan di Manggarai. Oleh karenanya, diharapkan proyek DDT KA Manggarai - Cikarang bisa rampung dalam dua tahun mendatang.

“Oleh karena itu kita siapkan jalur-jalurnya sendiri antara kereta jurusan Bogor, Bekasi, dan Kereta Bandara agar tidak saling bertumpuk. Kita harapkan DDT Manggarai – Cikarang bisa selesai semuanya pada tahun 2022,” ungkap Budi dalam siaran pers yang diterima RM.co.id pada Minggu (29/11).

Baca juga : Kemenkumham Gelar Swab Test Untuk Pegawai Dan Napi Se-Jabodetabek

Progres pembangunan proyek DDT KA Manggarai – Cikarang juga dinilai sudah berjalan cukup baik. Maka Menhub meminta untuk dilakukan percepatan-percepatan, misalnya terkait pembebasan tanah dan penyiapan integrasi antarmoda lainnya misalnya dengan kereta jarak jauh, KRL dan juga dengan Bus Rapid Transit (BRT) seperti TransJakarta.

Saat ini Kementerian Perhubungan tengah menyelesaikan proyek pembangunan Fasilitas Perkeretaapian Manggarai sampai dengan Jatinegara yang terbagi dalam dua tahap meliputi, pembangunan Stasiun Manggarai, Stasiun Jatinegara, Stasiun Matraman, jalur KA elevated mainland Manggarai - Jatinegara, gedung dan skybridge/Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di stasiun Manggarai.

Usai meninjau proyek DDT di Stasiun Manggarai, BKS, sapaan akrab Budi Karya Sumadi melanjutkan perjalanan dengan menggunakan KRL menuju ke proyek pembangunan LRT Jabodebek di Dukuh Atas, Jakarta.

Baca juga : Islam Harus Jadi Kekuatan Utama Perdamaian Di Era Media Baru

Diketahui Dukuh Atas merupakan area yang banyak bersinggungan dengan simpul-simpul transportasi seperti, Stasiun KRL, Stasiun KA Bandara, Stasiun LRT, dan Stasiun MRT.

BKS menjelaskan, pihaknya telah bersepakat bersama-sama BUMN, Pemprov DKI, Dishub DKI, PT KAI, PT KCI, LRT dan MRT untuk bersama-sama merancang suatu integrasi antarmoda yang baik sehingga para penumpang yang menggunakan jasa transportasi massal dapat melakukan perpindahan antar angkutan massal dengan mudah, dekat, dan nyaman.

“Jadi misalnya penumpang dari Bekasi atau Bogor ketika turun di Dukuh Atas, dapat dengan mudah berpindah menggunakan kereta bandara. Kami berkomitmen membuat titik hub atau TOD di Dukuh Atas ini menjadi lebih baik,” tuturnya.

Baca juga : Ini Tantangan Pembangunan Sektor Kesehatan Di Papua

Dengan intergasi antarmoda angkutan massal yang baik seperti antara kereta eksisting KRL dengan kereta berteknologi tinggi MRT dan LRT, diharapkan dapat membangun peradaban baru atau gaya hidup bagi masyarakat Indonesia dan menjadi suatu kebanggaan dan kehormatan tersendiri di mata negara lain.

Menhub menegaskan, dua proyek pembangunan infrastruktur di sektor perkeretaapian yang tengah dibangun yaitu Proyek DDT (Jalur Dwi Ganda) KA Manggarai – Cikarang dan Proyek Light Rail Transit Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (LRT Jabodebek) akan semakin mengoptimalkan interkonektivitas angkutan massal di Jakarta dan sekitarnya.

"Kita harapkan dengan selesainya kedua proyek tersebut, kedepannya integrasi antarmoda di Jakarta dan sekitarnya akan semakin baik dan lengkap,” jelasnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.