Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Covid-19 Kota Depok Didominasi Usia Produktif

Rabu, 2 Desember 2020 13:23 WIB
Kasus Covid-19 Kota Depok Didominasi Usia Produktif

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim Task Force Kota Depok, Jawa Barat, melakukan evaluasi dalam penanganan dan pencegahan virus Covid-19.

Tim mencatat, kasus di Depok, didominasi usia produktif yang mencapai 73,86%. Dari sejumlah tersebut, kasus  yang meninggal didominasi pada kelompok usia 50 tahun sekitar 76.49%. Sementara kasus positif pada usia 17 tahun mencapai 17,39%.

Kenaikan kasus di Depok, disebabkan dibukanya aktivitas sosial dan ekonomi, sehingga menimbulkan tingginya interaksi dan pergerakan orang. 

Selain itu, terjadinya peningkatan kasus dari klaster perkantoran dan tempat kerja, yang berdampak pada penularan di lingkungan keluarga dan komunitas, serta kejenuhan warga dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes), terutama dalam penggunaan masker dan jaga jarak.

Baca juga : Vaksin Covid-19 Mau Dirilis, Rupiah Naik Tipis

Perwakilan Tim Task Force, Direktur Kesehatan Keluarga, Erna Mulati mengatakan, Depok merupakan kota yang dipenuhi sekolah dan perguruan tinggi perlu dilakukan antisipasi mencegah penularan secara massif. 

"Apalagi adanya libur panjang akhir tahun dan direncakan sekolah tatap muka tahun depan. Kepatuhan Prokes harus benar benar dijaga untuk mencegah penyebaran covid-19," kata Erma, Rabu (2/12) 

Erna juga menyampaikan, perlu ditingkatkan sosialisasi pedoman dan pengendalian penyakit revisi 5. Sedangkan kesiapan pelayanan kesehatan, Kota Depok,  sejumlah Rumah sekit telah memiliki kapasitas ICU Covid -19 dengan 58 TT dan telah terisi 43 TT atau 74,14%. Lalu, kapasitas isolasi Covid -19 memiliki total 640 TT dan telah terisi 517 TT atau 80,78% .

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Cut Putri Ariane mengatakan, upaya peningkatan kesembuhan harus bersinergi dengan upaya penurunan kematian. 

Baca juga : Kepala Daerah Kudu Tegas Hukum Pelanggar Prokes

Selain itu, Pemerintah Daerah diminta mendorong Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) tetap membuka pelayanan esensial dan tetap menerapkan protokol kesehatan. 

Pelayanan kesehatan terhadap penyakit tidak menular juga diharapkan dikelola dengan baik dan terus dipantau dari Puskesmas/Posbindu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengaku, telah menyiapkan tiga inovasi dalam penanganan Covid -19

Pertama, Pembangunan aplikasi Picodep dengan kemudahan pencatatan dan pelaporan by name dan by address (BNBA).

Baca juga : Lansia Depresi Akibat Pandemi

Kedua, Pembangunan aplikasi Kampung Siaga Covid (KSC)-19 dengan kemudahan diseminasi informasi Covid -19 bagi masyarakat.

Ketiga, penyebaran informasi dengan mengoptimalisasi berbagai media yang dimiliki Pemerintah Kota, baik media massa, media luar ruang maupun media sosial.

“Upaya penurunan kasus terus kami tingkatkan dan berkoordinasi dengan Kementerin /Lembaga lain di Kota Depok. Kami harapkan masyarakat tetap terus menerapkan 3M dalam kesehariannya,” ujarnya . [FIK] 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.