Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jangan Terlena Dengan Vaksin Dan Abaikan Prokes

Rabu, 9 Desember 2020 09:22 WIB
Kasubbid Tracing Satgas Covid-19, Kusmedi Priharto. (Foto: Antara)
Kasubbid Tracing Satgas Covid-19, Kusmedi Priharto. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski vaksin sudah tiba di Tanah Air, bukan berarti lengah dan tak lagi menjalankan protokol kesehatan (prokes). Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan tetap harus terus dilakukan.

Kepala Sub Bidang Tracing Satgas Penanganan Covid-19 Kusmedi Priharto mengingatkan, Virus Corona masih ada dan mudah bermutasi. Virus itu bisa masuk ke tubuh kita melalui mata, hidung dan mulut.

“Saya setuju dengan ucapan Presiden Jokowi, kita tetap hidup bersama Covid-19 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” kata Kusmedi di acara talk show “Hidup Bersama Covid-19” di Gedung BNPB yang disiarkan secara virtual, kemarin.

Baca juga : Nggak Sabar Divaksin, Mudah-mudahan Prosesnya Lancar

Senada, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Masdalina Pane mengatakan, kehadiran vaksin merupakan salah satu upaya pemerintah melindungi masyarakat dari Virus Corona. Baik itu pencegahan maupun pengobatan bagi pasien yang terinfeksi Covid-19.

Tapi, kata Masdalina, ada cara lain yang tak kalah ampuh mencegah virus, yakni menerapkan prokes. Karena itu, memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan harus tetap dilakukan.

“Prokes harus tetap dipatuhi. Jangan terlena dengan kehadiran vaksin,” katanya.

Baca juga : Pemerintah Siapkan Rp 35,1 Triliun Untuk Vaksin Dan Imunisasi Covid

Menurutnya, kehadiran 1,2 juta vaksin ini diperuntukkan buat kondisi genting dan tidak diberikan kepada seluruh masyarakat. Hanya diberikan kepada kelompok-kelompok yang berisiko.

“Misalnya tenaga kesehatan, karena mereka terus kontak dengan pasien positif Covid-19,” katanya.

Dia juga menyinggung soal kenaikan angka kasus Covid-19 seminggu terakhir. Meski sedih, penemuan kasus itu harus tetap diapresiasi.

Baca juga : Susi Tunggu Jawaban Hashim

“Dengan menemukan kasus Covid sedini mungkin, maka mereka tidak dalam keadaan yang parah untuk diobati,” katanya.

Masdalina mengatakan, peningkatan kasus itu menunjukkan kemampuan petugas Covid-19 menemukan kasus semakin cepat. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.