Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tekan Penyebaran Virus Corona

Yang Rayakan Nataru Patuhi Prokes, Jangan Berkerumun

Sabtu, 12 Desember 2020 06:39 WIB
Wakil Ketua Umum IDI, Mohammad Adib Khumaidi (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Umum IDI, Mohammad Adib Khumaidi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Libur panjang akhir tahun tinggal menghitung hari. Masyarakat yang liburan diingatkan selalu taat protokol kesehatan (prokes).

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan.

Pasalnya, setiap selesai libur panjang, biasanya angka kasus positif Covid-19 meningkat.

“Libur panjang telah terbukti meningkatkan kasus positif Covid-19,” ujar Wakil Ketua Umum IDI Mohammad Adib Khumaidi.

Adib mencontohkan usai libur panjang akhir pekan Mei 2020. Buntut libur panjang tersebut, meningkatkan fluktuasi kasus Covid- 19 sampai 20 persen.

Kemudian, libur long weekend Agustus 2020. Angka infeksi akibat libur itu di atas 10 persen. Dengan test rate lebih dari 20 persen. Lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi usai libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Baca juga : IPDN Terjunkan 862 Calon Praja Pantau Prokes Pilkada

“Padahal selama pandemi yang berlangsung 8 bulan ini, mayoritas karyawan bekerja dari rumah atau Work From Home,” jelas Adib.

Dia meminta semua pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah tegas menerapkan protokol kesehatan. Jika diperlukan, denda dan sanksi harus diberlakukan. “Karena, kerumunan menjadi tempat berisiko dalam penularan Covid-19,” tegas Adib.

Lebih lanjut, Adib membeberkan angka kematian dokter dan tenaga kesehatan yang terus bertambah. Hingga saat ini, ada lebih 160-an dokter gugur akibat Covid-19.

“Perubahan perilaku harus dilakukan. Kalau perubahan perilaku bisa butuh 10 tahun, tetapi dengan kondisi saat ini harus ada pemaksaan, regulasi, punishment, dan denda,” tandasnya.

Netizen mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan selama libur panjang akhir tahun. Semua berharap, libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak menambah lonjakan kasus positif Covid-19.

“Libur akhir tahun dan Natal segera tiba. Jangan lupakan dan jangan abaikan protokol kesehatan,” imbau Pusdalops_diy. 

Baca juga : Jokowi Ajak Gercep Atasi Pengangguran

Pranadipa Karendra menyambar. Dia meminta masyarakat membantu pemerintah dengan cara patuh terhadap protokol kesehatan. Masing-masing menjaga diri sendiri dan keluarga dari Virus Corona.

Kominfo Jateng mengimbau masyarakat tetap di rumah saat libur akhir tahun. Dengan begitu, masyarakat telah membantu mencegah sebaran Virus Corona.

“Libur akhir tahun usahakan ada di wilayah masing-masing, dan tidak pergi meninggalkan kota masing-masing. Itu sudah sangat membantu,” tulis Kominfo Jateng.

Ginting menimpali. Dia bilang, imbauan mematuhi protokol kesehatan sudah tidak mempan. Dia meminta agar dilakukan pengawasan ketat.

“Ketahuan melanggar, tindak langsung. Nggak ada keringanan. Cara itu baru bisa membantu mencegah penyebaran (Virus Corona),” tegasnya.

Lawancovid19_id mengungkapkan sebab utama terjadinya peningkatan kasus positif. Yaitu, di antara orang-orang yang menghabiskan liburnya dengan berkumpul
 bersama orang lain dan abai dengan protokol kesehatan.

Baca juga : Izin P3MI Yang Manipulatif Tes Prokes Bakal Dicabut

“Selalu siaga dengan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun,” katanya.

“Presiden Jokowi telah mengurangi libur akhir tahun untuk menekan penyebaran pandemi,” ujar Yudhistira Dhramasuta, mengingatkan.

“Salah satu cara pemerintah menekan penyebaran Corona dengan mengurangi libur akhir tahun,” ujar Atot_aca_NKRI4 ever.

“Pemerintah resmi mengurangi libur dan cuti bersama di akhir tahun ini sebanyak 3 hari (28 - 30 Desember),” saut Batmantanparobin.

Alfarizik_bunarto menimpali pemotongan libur akhir tahun yang dilakukan pemerintah. Dia setuju. Soalnya, penambahan kasus Corona di Indonesia masih tinggi.

“Kita tahu per 1 Desember, total kasus Corona sudah menembus angka 543.975,” sebut dia. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.