Dark/Light Mode

Vaksin Covid-19 Untuk Tenaga Kesehatan Dulu, Yang Lain Sabar Ya

Minggu, 13 Desember 2020 08:50 WIB
Kontainer berisi 1,2 jjta dosis vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (6/12).(ANTARA FOTO/DHEMAS REVIYANTO)
Kontainer berisi 1,2 jjta dosis vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (6/12).(ANTARA FOTO/DHEMAS REVIYANTO)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah telah menetapkan kelompok yang menjadi prioritas penerima vaksin Covid-19. Tenaga kesehatan atau nakes akan menjadi kelompok pertama yang disuntik vaksin dari Sinovac.

Ragambud mengunggah meme yang berisi data dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPCPE) soal daftar prioritas penerima vaksin. Mulai dari peserta BPJS sebanyak 86,6 juta orang dengan 173,2 dosis, hingga aparatur pemerintah sebanyak 2,3 juta orang dengan 4,6 juta dosis vaksin.

“Siapa yang menjadi prioritas penerima vaksin Covid-19? Yang utama adalah 1,5 juta orang tenaga kesehatan. Yang merawat pasien langsung. Kami adalah kelompok risiko paling tinggi. Sudah 342 nakes gugur. Kehilangan yang besar. Semoga kami dapat terus melayani masyarakat,” ungkap Dirgarambe.

Fasyavalerie menambahkan, sasaran penerima vaksin adalah kelompok tenaga kesehatan lebih dulu. Kelompok nakes, kata dia, merupakan garda terdepan pada fasilitas layanan kesehatan. Baik rumah sakit, Puskesmas, fasilitas, layanan kesehatan TNI dan Polri di Jawa dan Bali.

Baca juga : Terawan Bukan Teladan

Menurut Drpriono1, jika tujuan vaksinasi untuk mencegah penularan, maka kelompok yang berpeluang jadi super-spreaders (penyebar virus) harus diprioritaskan. Dia menambahkan, jika ingin perekonomian cepat pulih, maka pilih kelompok ekonomi.

Hellotiia menegaskan, vaksin yang datang ditujukan untuk mereka di garda terdepan, tenaga medis. Dia bilang, yang bukan tenaga medis, lansia, para orang penting, sebaiknya jaga kesehatan, peduli makan bergizi, kebersihan diri dan lingkungan. “Satu lagi, olahraga. Jangan malas,” tuturnya.

Menurut Yulianto_adhi, yang seharusnya menjadi prioritas utama penerima vaksin adalah orang tua lanjut usia. Dia bilang, imun seorang lansia lebih terbatas dibanding usia produktif.

Ernestprakasa me-mention @jokowi. Dia berterimakasih karena vaksin sudah tiba di Tanah Air. Dia juga berharap, vaksin Covid-19 semakin banyak dan bisa segera didistribusikan.

Baca juga : Gerindra: Pertanda Ekonomi Bangkit

“Mengingat jumlahnya sangat terbatas, saya usul orang-orang yang memiliki jejak digital, mereka tidak percaya Covid-19, ya dijadikan prioritas terakhir saja,” katanya.

JKusumawardhani tidak terlalu mempermasalahkan siapa saja yang menjadi prioritas penerima vaksin Covid-19. Kata dia, yang paling penting adalah kondisi ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat kembali pulih setelah vaksinasi.

“Pendataan penerima vaksin Covid-19 dilaksanakan secara terintegrasi. Langkah awal, ditetapkannya skala prioritas. Penetapan prioritas ini telah mengikuti standar yang diberikan oleh WHO (World Health Organitation),” beber Faiqotnuriiy1.

Triatmodjosast1 mengatakan, sebaiknya vaksin disuntikkan terlebih dahulu ke para pejabat negara sebelum akhirnya sampai kepada rakyat. Dengan begitu, kata dia, kepercayaan publik terhadap vaksin tersebut tinggi dan tidak ada rasa kekhawatiran yang berlebihan.

Baca juga : Airlangga: Vaksin Tahap Awal Diprioritaskan Buat Tenaga Kesehatan, TNI, dan Polri

Kang_akuy juga punya usul siapa saja yang menjadi prioritas penerima vaksin. Pertama, para pejabat publik pembuat undang-undang. Kedua, para pembuat peraturan. Ketiga, para pengambil keputusan. Keempat, para pelaksana undang-undang di pusat maupun daerah seperti presiden, anggota kabinet, anggota DPR/D, gubernur & kepala daerah di tingkat bawahnya. “Demi daya tahan negara,” tukas Kang_akuy[ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.