Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Vaksin Dan 3M, Paket Lengkap Proteksi Kesehatan Masyarakat
Kamis, 3 Desember 2020 20:27 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Dampak pandemi Covid-19 telah dirasakan oleh seluruh bangsa di dunia, bukan hanya oleh Indonesia saja. Oleh karena itu, Pemerintah dan masyarakat perlu bahu membahu untuk mencegah penularan Covid-19 agar terkendali. Pemerintah terus berupaya untuk menjaga kesehatan masyarakat dan secepatnya mendatangkan vaksin Covid-19. Dari sisi masyarakat, tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak).
Ahli Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Syahrizal Syarif menerangkan, pada Mei 2020, sebetulnya sudah ada 80 persen negara-negara yang wabahnya dalam kondisi terkendali dan 20 persen fluktuatif. Tapi, hari ini angkanya berbeda. Kondisi wabah fluktuatif menjadi 64 persen.
“Ini artinya bukan Indonesia saja, tapi dunia pun sedang fluktuatif. Lalu, saya kira vaksin-vaksin yang sudah melakukan uji klinik fase III ini merupakan berita baik, karena memberikan harapan agar kita bisa keluar atau paling tidak berada dalam situasi di mana Covid-19 ini tidak jadi masalah bagi kesehatan masyarakat,” terangnya, dalam Dialog Produktif bertema “Vaksin+3M: Jurus Ampuh Lawan Covid-19”, yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), di Jakarta, Kamis (3/12), seperti dikutip covid19.go.id.
Baca juga : Warning Untuk Kandidat Pilkada 2020 Yang Abai Prokes, Sanksi Pidana Menanti
Theodorus Jodimarlo, pengusaha travel yang terdampak secara ekonomi sejak pandemi Covid-19, menyambut baik adanya vaksin. Sebab, dengan adanya vaksin, ekonomi bisa kembali pulih.
“Kami, khususnya di dunia pariwisata, sudah cukup menderita hampir lebih dari 9 bulan lamanya tidak ada pemasukan. Vaksin jadi angin segar bagi kami, karena industri pariwisata yang paling pertama terdampak, dan yang paling terakhir sembuh,” ucapnya.
Dari sisi kesehatan masyarakat, Syahrizal mengatakan, vaksin adalah intervensi kesehatan terbaik di abad ke-20. Dari semua intervensi kesehatan, vaksin terbukti mampu menurunkan angka kematian dan kesakitan. “Saya kira perlu untuk meyakinkan masyarakat agar menerima vaksin Covid-19. Ini tidak mudah sehingga perlu contoh dari tokoh-tokoh masyarakat,” ujarnya.
Baca juga : Paus Batalin Upacara Pra Natal Di Vatikan
Namun, dia berpesan, dalam situasi menunggu vaksin, bahkan nanti setelah masyarakat mendapatkan vaksin, disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M tetap perlu dilakukan. “Karena vaksin ini pasti pemberiannya bertahap, munculnya kekebalan kelompok di masyarakat juga bertahap,” terang Syahrizal.
Protokol kesehatan kerap diabaikan masyarakat, terutama dalam menjalankan 3M sebagai satu paket lengkap. Survei UNICEF bersama AC Nielsen pada 6 kota besar di Indonesia beberapa waktu lalu menunjukkan, perilaku menjaga jarak kerap terabaikan. Perilaku jaga jarak (47 persen) lebih rendah daripada memakai masker (71 persen) dan mencuci tangan (72 persen).
Apabila perilaku 3M bisa konsisten dilakukan masyarakat, diyakini akan menekan rantai penularan Covid-19 secara signifikan. Kedatangan vaksin nantinya akan menjadi pelengkap bagi proteksi kesehatan masyarakat yang paripurna.
Baca juga : Jelang Pilkada Serentak, Pelanggar Protokol Kesehatan & Hoaks Meningkat
“Meski tidak menjalani aktivitas seperti biasanya, namun setidaknya ada hal baru yang bisa dipelajari. Tentunya kita dukung program pemerintah agar nanti saat kita bisa keluar seperti dulu lagi, kita bisa keluar dengan lega tanpa ketakutan lagi,” kata Theodorus. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya