Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Bamsoet Apresiasi Pameran Lukisan Karya Ireng Halimun, Langkah 5inga 7antan
- Klimaks, Besok Gerindra Teken Piagam Deklarasi Koalisi Bersama PKB
- Ini 5 Fakta Soal Virus Langya, Terpenting Belum Ada Bukti Penularan Antar Manusia
- Genjot Sertifikasi, Kemenag Butuh 6.000 Pendamping Produk Halal
- Pato Borong Dua Gol, Borneo FC Hajar Macan Putih
Menkes: Vaksin Sinovac Segera Didistribusikan Ke-34 Daerah
Kamis, 31 Desember 2020 16:10 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah akan segera mendistristribusikan Vaksin Sinovac yang telah datang ke 34 provinsi di Indonesia.
Begitu kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banteng, Kamis (31/12).
Untuk diketahui, tadi siang 1,8 juta dosis Vaksin Sinovac tahap kedua tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Kedatangan vaksin itu disaksikan Menkes dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Berita Terkait : 1,8 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiba Di Soekarno-Hatta, Langsung Dibawa Ke Bio Farma
Dengan kedatangan 1,8 juta dosis Vaksin Sinovac tahap kedua ini, maka saat ini sudah ada 3 juta dosis Vaksin Sinovac di Tanah Air.
"Kami berharap sebelum rakyat kembali masuk bekerja di Bulan Januari, insyaAllah vaksin sudah bisa kita distribusikan ke 34 provinsi di Indonesia," ujar BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin.
Presiden Jokowi sudah menginstruksikan seluruh jajaran kabinet untuk tidak berlibur selama tahun baru guna terus bekerja keras memastikan program vaksinasi nasional bisa dijalankan sebaik-baiknya untuk melayani seluruh masyarakat.
Berita Terkait : Besok, 1,8 Juta Vaksin Sinovac Tiba Di Indonesia
Dia mengatakan, setelah didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia, maka program vaksinasi akan mulai dilakukan bagi tenaga kesehatan. Program vaksinasi adalah salah satu strategi utama untuk menyelesaikan masalah pandemi Covid-19.
Budi juga meminta, semua pihak untuk tidak melupakan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan di sini bisa diikuti, dikerjasamakan, didukung masyarakat. Karena tidak mungkin pemerintah bisa melakukan ini sendiri.
Pemerintah juga terus melakukan komunikasi untuk mengamankan suplai vaksin dari berbagai sumber lain. [DIT]
Tags :
Berita Lainnya