Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BPOM Awasi Kualitas Vaksin Sinovac Sampai Daerah

Jumat, 8 Januari 2021 20:29 WIB
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito (Foto: Instagram/bpom_ri)
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito (Foto: Instagram/bpom_ri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, pihaknya mengawasi kualitas vaksin Covid-19 Sinovac sampai daerah. Tujuannya, agar vaksin tersebut tidak rusak.

"Fasilitas penyimpanan secara konsisten stabil di 'cold storage' dengan suhu 2-8 derajat celcius untuk Sinovac ini. Itu diawasi BPOM," kata Penny, dalam jumpa pers daring, di Jakarta, Jumat (8/1) seperti dikutip Antara.

Baca juga : Fatwa MUI: Vaksin Sinovac Halal Dan Suci

Penny mengatakan, dalam mengawal rantai penyimpanan dingin itu, BPOM bersinergi dengan kementerian, lembaga, dan unsur terkait. Agar vaksin yang didistribusikan dari pusat hingga siap disuntikkan tidak rusak. BPOM mengawal produk mulai dari industri farmasi hingga siap untuk diinjeksi ke masyarakat.

Mengenai penggunaan, hingga saat ini BPOM hasil memproses izin penggunaan darurat atau EUA. "Kami menunggu hasil uji klinis vaksin Sinovac fase III di Bandung untuk pengamatan interim tiga bulan yang diberikan hari ini. Nanti kita bahas, tidak lama lagi. Mudah-mudahan segera final sehingga diumumkan EUA tersebut," kata Penny.

Baca juga : Wapres Tak Ikut Vaksinasi Tahap Pertama, Ini Alasannya

Setelah mendapatkan EUA, lanjut dia, Sinovac akan terus diawasi manfaat, keamanan, dan efek sampingnya. Masyarakat yang mendapatkan vaksinasi dapat melaporkan keluhan kepada pihak penyuntik yang nantinya informasi tersebut akan diteruskan kepada BPOM.

"Masyarakat dapat melaporkan pada fasilitas pertama yang bersangkutan mendapatkan vaksin injeksi. Kemudian layanan kesehatan akan melaporkan pada Komite Daerah KIPI (Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi) kemudian laporkan ke Komisi Nasional Penilai Obat dan dilaporkan ke BPOM pusat farmakovigilans nasional," katanya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.