Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Belajar Dari Kasus Raffi Ahmad

Pilih Milenial Jangan Asal

Minggu, 17 Januari 2021 09:42 WIB
Raffi Ahmad. (Foto: Istimewa)
Raffi Ahmad. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kini akan berhati-hati dalam memilih artis atau tokoh muda milenial yang akan divaksinasi.

Satgas belajar dari kasus Raffi Ahmad. Dia menghadiri pesta tanpa mengenakan masker dan menjaga jarak. Padahal, beberapa jam sebelumnya, dia menjalani suntik vaksin perdana bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Untuk itu, dalam program vaksinasi yang terus berjalan, pelibatan tokoh-tokoh muda akan dilakukan dengan hati-hati. Hal ini dijelaskan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito.

Baca juga : Kerumunan Tanpa Masker Seusai Vaksin, Raffi Ahmad Minta Maaf Ke Jokowi

“Nantinya kami akan mengajak para tokoh muda berpengaruh untuk bekerja sama dalam komunikasi terhadap masyarakat. Yang dilakukan pemerintah, penting untuk seluruh rakyat, sehingga bisa memahami,” ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono menyebut, Istana telah berkomunikasi dengan Tim Komunikasi Covid-19. Mereka kemudian menyampaikan teguran ke manajemen Raffi Ahmad. “Pak Wiku dan kawan-kawan telah menegur Raffi,’’ ujarnya.

Raffi juga sudah dinasihati dan diingatkan kembali oleh tim komunikasi Covid-19 agar menaati protokol kesehatan. “Mas Raffi harus memberikan contoh kepada masyarakat bahwa dia pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” pesannya.

Baca juga : Kongkow Usai Divaksin Covid, Raffi Ahmad Bakal Dipanggil Polisi

Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen Doni Monardo sudah memberi pesan agar semua orang melaksanakan protokol kesehatan. Apalagi, public figure yang sering muncul di televisi.

Doni mengingatkan mereka untuk berhati-hati dalam bersikap. Jangan sampai mereka memberi kesan tidak peduli pada protokol kesehatan. “Kultur masyarakat kita melihat. Ketika yang dilihat itu memberi contoh yang tidak baik diikuti, ini yang harus kita cegah,” ujarnya.

Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan tak mengundang tokoh pemberi pengaruh (influencer) dalam peluncuran program vaksinasi Covid-19 di Balai Kota DKI.

Baca juga : Dipecat Dari Ketua KPU, Arief: Saya Tak Pernah Melakukan Pelanggaran Pemilu

Dia menjelaskan, pada sebuah survei dengan responden 180 ribu orang, ada tiga kelompok yang paling dipercaya masyarakat terkait informasi Covid-19. Ketiganya yakni dokter dan pakar kesehatan, pejabat publik serta tokoh masyarakat. “Representasi unsur itulah yang kami undang,” ujar Anies. [DIR/JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.