Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diduga Fiktif, Poknas Dorong Menpora Bongkar Program Gowes

Rabu, 20 Januari 2021 23:45 WIB
Program gowes Kemenpora era Imam Nahrawi diduga bermasalah.
Program gowes Kemenpora era Imam Nahrawi diduga bermasalah.

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Perserikatan Organisasi Kepemudaaan Nasional (Poknas) M Aris Mandji meminta Menteri Olahraga, Zainudin Amali segera turun tangan untuk mengecek kembali program Gowes Pesona Nusantara (GPN) Tahun 2017 dan 2018.
 
Diduga ada patgulipat dalam kegiatan gowes di Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora). Aris membeberkan, tiga poin penting terkait dugaan penyelewengan dana program GPN Kemenpora tahun 2017 dan 2018 yang tiap tahun dianggarkan masing-masing Rp 50 miliar.

Pertama, kata Aris, PT Daya Kreasi Komunika (Nayaka Grup) selaku rekanan Kemenpora harus menalangi dana jatah fee menteri senilai 6% dari nilai proyek. "Berdasarkan data yang dipelajari, angkanya hampir Rp 1,5 miliar," sebut Aris, Rabu (20/1).

Kedua, lanjutnya, Kemenpora diduga membuat laporan biaya penyelenggaraan program gowes fiktif. Di mana laporan tersebut diserahkan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 

Baca juga : Universitas Trisakti, Kampus Pertama yang Menggelar Pemeriksaan Covid-19 Dengan GeNose

Ketiga, Kemenpora masih menunggak pembayaran kepada pihak Nayaka senilai Rp 7 miliar. “Padahal anggaran 2017 dan 2018 kan sudah turun. Lalu ke mana duitnya," tanya Aris

Dalam masalah, Aris menuding Deputi III Kemenpora, Raden Isnanta yang harus bertanggung jawab. Selain itu, menpora lama yakni Imam Nahrowi ikut terseret.

Sekjen Poknas, Chairul Razak menyayangkan, adanya dugaan permainan dalam penggunaan anggaran program Gowes Pesona Nusantara tahun 2017 dan 2018. Padahal, program ini memiliki tujuan mulia yakni percepatan masyarakat sehat dan bugar.

Baca juga : Ini Cara Pertamina Dorong Pekerja Tingkatkan Mutu Dan Terus Berinovasi

Terkait data pelaksanaan anggaran program GPN, kata Chairul, Poknas sudah memiliki dan mempelajarinya. Di mana ada bagi-bagi fee berseliweran dalam program ini. "Diduga banyak orang dalam yang terlibat dalam anggaran GPN," pungkasnya.

Sementara Deputi III Kemenpora ,Raden Isnanta belum memberikan penjelasaan atas kasus tersebut. Teleponnya, tidak diangkat. [FIK]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.