Dark/Light Mode

Kementerian PUPR Genjot Peningkatan Kualitas Irigasi Di Pacitan

Senin, 15 Februari 2021 18:44 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengunjungi salah satu lokasi P3-TGAI di Desa Karangrejo dan Desa Gayuhan, di Kabupaten Pacitan/ Foto: Humas Kementerian PUPR
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengunjungi salah satu lokasi P3-TGAI di Desa Karangrejo dan Desa Gayuhan, di Kabupaten Pacitan/ Foto: Humas Kementerian PUPR

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) terus berupaya meningkatkan kualitas jaringan irigasi di seluruh daerah pelosok negeri. Salah satunya di Pacitan, Jawa Timur, lewat Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peningkatan kualitas jaringan irigasi ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya Pemerintah meningkatkan perekonomian masyarakat di pedesaan. 

Sejauh ini, cakupan pelaksanaan P3-TGAI pada tahun 2021 telah menjangkau 12.000 lokasi dengan total anggaran Rp 2,70 triliun. Atau mengalami kenaikan dibanding tahun 2020 yang mencakup 10.000 lokasi dengan anggaran Rp 2,25 triliun. 

"Untuk realisasinya, program ini tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur kerakyatan seperti jaringan irigasi kecil yang membawa air mengalir sampai ke sawah petani saja. Tapi juga membangun infrastruktur berskala besar, seperti bendungan dan bendung," kata Basuki saat mengunjungi salah satu lokasi P3-TGAI di Desa Karangrejo dan Desa Gayuhan di Kabupaten Pacitan.

Baca juga : Menteri Basuki Beberkan Fungsi Bendungan Tukul Untuk Warga Pacitan

Basuki menegaskan, program P3-TGAI periode 2021 sudah berjalan mulai Februari 2021 sesuai perintah Presiden Jokowi. Sedangkan upah untuk pekerja yang merupakan petani lokal jumlahnya bervariasi.

"Kalau di luar Pulau Jawa bisa Rp 125.000, kalau di sini (Pulau Jawa) bisa Rp 75.000. Upah ini diberikan harian atau mingguan dengan maksud untuk menambah penghasilan mereka,” ujar Basuki.

Dalam kunjungan tersebut, Basuki didampingi Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja. 

Sementara, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Ditjen SDA Agus Rudyanto mengatakan, Program P3-TGAI di Kabupaten Pacitan disalurkan di 2 desa yakni Desa Karangrejo dan Desa Gayuhan Kecamatan Arjosari. 

Baca juga : Minimalisir Kepala Daerah Hasil Ketok Palu MK, DPR Minta Kualitas Pilkada Diperbaiki

Target penyerapan tenaga kerja di Desa Karangrejo sebanyak 1.187 orang dan Desa Gayuhan sebanyak 1.145 orang dengan masa pelaksanaan 90 hari kalender. 

“Total luas lahan pertanian yang mendapat aliran air irigasi di Desa Gayuhan seluas 19 hektare dan Desa Karangrejo seluas 39 hektare" ujar Agus Rudyanto. 

Secara keseluruhan di Provinsi Jawa Timur, program P3-TGAI menjangkau 386 lokasi yang tersebar di Kabupaten Madiun 70 lokasi, Pacitan 43 lokasi, Ponorogo 100 lokasi, Ngawi 29 lokasi, Magetan 29 lokasi, Tuban 30 lokasi, Bojonegoro 38 lokasi, Lamongan 24 lokasi, Gresik 23 lokasi. 

Pelaksanaan program berupa pembangunan irigasi kecil dengan pemasangan batu kali sepanjang 200 - 350 meter dan jalan produksi yang dikerjakan oleh para petani sekitar dengan diberikan upah tukang Rp 80 ribu/hari dan pekerja Rp 75 ribu/hari. 

Baca juga : Hari Ini, Jokowi Resmikan Bendungan Tukul Di Pacitan

Salah satu warga Desa Karangrejo, Sugiarto  bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan dari program P3-TGAI sejak terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai buruh pabrik akibat pandemi Covid-19. 

“Alhamdulillah dengan adanya program ini saya bisa bekerja. Di sini upahnya Rp 75.000 bisa untuk menghidupi keluarga di rumah," tutur Sugiarto. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.